Skip to Content

FATWA DI HARI AHAD PAGI

Foto nashrudin joha

DI hari ahad itu seorang Guru Besar berfatwa kepada murid-muridnya.

" Berpaling dari ALLAH ketika turunnya qodrat berarti matinya agama, binasanya tauhid, musnahnya kepasrahan & keikhlasan".

" Ya, semua jiwa itu saling bertentangan, saling berebutan. maka barang siapa yang menginginkan kebaikannya, hendaklah ia melatihnya sehingga ia terbebas dari keburukannya".

" Dengan pertolongan & pengharapan bersabarlah kalian bersama-Nya, ingatlah kalian kepada-Nya. Dan jangan kalian tinggalkan ingatan itu sesudah mati, karena pada saat itu tidak ada guna bagimu tentang ingat ALLAH".

" Perbaikan hati hanya dapat dapat dilakukan dengan taqwa, kepasrahan kepada-Nya, meng-Esakan-Nya & ikhlas dalam semua amalnya".

" Ingatlah wahai murid-muridku, jangan engkau memberi petuah kepada orang lain, sementara di dalam dirimu bersemayam sesuatu yang perlu engkau perbaiki".

" Jika tauhid berada di ambang pintu, sementara syirik berada di dalam rumah, maka itulah esensi kemunafikan, celakalah engkau, mulutmu bertaqwa, sementara hatimu durhaka. Mulutmu bersyukur, sementara hatimu berpaling".

" Tidurlah di bawah naungan qodrat, luruskan dengan kesabaran, mengikuti dengan ketaatan, beribadah dengan selalu menantikan kebahagiaan, jika engkau benar-benar seperti itu, maka Dzat yang maha kuasa akan menyiramkan semua anugerah-Nya, semua nikmat-Nya, dari semua yang diluar apa yang engkau cari, apa yang engkau angan-angan".

" Wahai hati, wahai ruh, wahai manusia, wahai jin, wahai orang-orang yang berharap kepada sang Raja. Marilah ! kita ketuk pintu sang Raja. Berusahalah kalian kepada-Nya dengan telapak hati kalian, dengan telapak taqwa & tauhid kalian, kemakrifatan, kewira'an kalian yang berharga".


Ceramahnya guru besar SYEIKH MUHYIDDIN ABU MUHAMMAD ABDUL QODIR di hadapan para santrinya

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler