Skip to Content

GITA CINTA SMA

Foto RD.Kedum

GITA CINTA SMA

 

 

Suci berlari menelusuri teras sekolah dengan cepat. Beberapa kelas dilaluinya secepat kilat. Jam sudah menunjukan pukul 1.30 WIB. Artinya Suci telah terlambat tiga puluh menit pelajaran Fisika dengan ibu Rahmawani alias ibu Pelangi lantaran make upnya yang menor. Dengan nafas yang masih terengah, Suci berusaha menenangkan diri. Mengetuk pintu. Peluh bercucuran di sekujur tubuhnya.Punggungnya terasa basah.

"Assalamualikum....ibu.., maaf saya terlambat...boleh saya duduk bu?" tanya Suci selembut mungkin.

  "Maaf., kamu sudah terlambat sekali...lebih baik tunggu saja di luar" Tangan bu guru menepis.

 "Tapi bu saya mau belajar, dan saya terlambat bukan karena saya kesiangan tapi karena angkot yang saya tumpangi mengalami kerusakan. Jadi saya harus ganti angkot lagi bu.." jawabku berusaha meyakinkan. Kulihat Zakaria kawan sebangkuku mesem-mesem sembari mengejekku.

"Sukurin....salah sendiri.." Suaranya setengah berbisik. Yang ku balas dengan ancaman kepalan tinju.

"Okkey...terima kasih ibu..., kalau gitu saya minta izin untuk meletakan tas saya saja ya bu.., terus saya permisi ke luar. Sekali lagi maafkan saya ya Bu?." Aku menjuju pintu keluar.

 "Tunggu! Kamu mau kemana?"

"Lho kata ibu nggak boleh ikut belajar. Jadi saya tunggu di luar bu..." jawab Suci heran.

"O ya...ya..jangan kabur ya...nanti kalau habis jam saya kamu masuk!" suaranya tegas. Suci menjawabnya dengan aggukan. Dalam hati Suci gembiranya bukan main. Emangnya gua pikirin Cuma pelajaran Fisika bersama perawan tua. Gerutu Suci dalam hati. Suci mulai mengendap-ngendap mendekati kelas 3 A1. Setelah sampai di dekat pintu Suci mengintip ke dalam. Thomas teman Suci melihat dan bertanya denga bahasa isyarat. Sucipun tak kalah pintarnya dengan membalasnya menggunakan bahasa hisyarat juga. Suci menggandengkan dua telunjuknya sebagai lambang sahabat karib atau kekasih.. Tak lama kemudian Thomas mengangguk pertanda ia sangat mengerti. Selang beberapa saat Jaka muncul dari balik pintu.

"Hai! Ngga belajar? Ngapain kamu di sini?" tatapnya heran.

"Ssttt...aku ngak boleh ikut belajar dengan ibu Pelangi. Gara-gara terlambat" jawab Suci setengah berbisik.

"Terus mau ngapain? Aku lagi belajar ni..." mimiknya gelisah

"Hmm...okey...silakan masuk lagi. Selamat belajar...aku Cuma mau mastiin kamu sekolah nggak" jawab Suci sekenanya sambil berlalu.

"Tunggu Suci, kamu mau kemana..?" tanyanya lagi

"Apa urusanmu! Suka-suka dong!" Jawab Suci ketus.Suci kecewa melihat tampang Jaka yang seolah tidak senang dengan kehadiranya. Setengah berlari Suci langsung menuju kantin. Kantin terlihat sepi. Suci mencari tempat duduk yang paling pojok di belakang.Tempat yang nyaris tidak terlihat oleh orang. Digigitnya ibu jari kirinya kuat-kuat. Sambil mengangkat kaki di atas kursi, Suci menatap kosong dengan hati kesal. Ada rasa kecewa mendalam dengan peristiwa barusan.

"Hei, nggak belajar? Ngapain duduk di sini?" Datuk menjaga kantin mengagetkan Suci.

"Ngga Tuk, Suci ngga boleh masuk oleh bu Pelangi. Suci terlambat" Jawab Suci tanpa menoleh.

"Ooo gitu..., lain kali jagan terlambat lagi. Datuk suka guru yang tegas seperti itu. Biar anak-anak disiplin" Datuk berceloteh lagi. Dalam hati Suci menggerutu.Tahu apa datuk ini dengan disiplin. Orang dia aja terlihat sering nggak pakai baju. Kali ini Suci tak hiraukan lagi celoteh sang datuk.

"Tuk ada lihat Suci?" tiba-tiba Suci mendengar suara Jaka. Jantungnya berdebar kencang. Dalam hati Suci bertanya untuk apa dia datang.

"Suci..kamu marah? Kok duduk di sini?" Jaka bertanya dengan suara lembutnya, dan langsung menghentakan pantatnya persis di sampingku Suci.

"Ngapain ke sini? Katanya sedang belajar. Pergi sana masuk kelas!" nada Suci masih ketus.

"Jangan gitu dong.., aku kan mau nemanin kamu?" Jurus mautnya mulai keluar.

"Ngga! Ngga ditemanin juga ngga apa-apa. Enakan sendiri lagi" Jawabuci sekenanya.

"Duh..segitu marahnya. Kamu tambah cantik deh kalau marah seperti itu. Ayo dong marahin lagi.." Kali ini Jaka jongkok persis dihadapan Suci sambil menepuk-nepuk pipinya minta di cium.

"Hari ini belum dapat jatah kan? Ni..." Kembali Jaka menggoda. Dalam hati Suci menggerutu. Sialan!! Laki-laki ini memang paling brengsek kalau soal merayu.

"Ayo dong...kiss me...malu ya...okey kalau ngga mau biar aku saja" Jaka nekat memeluk Suci.

"Jaka! Lepasin!tahu diri nggak. Kita di mana?" nadaku agak kesal.

"Di kantin, kita dikantin sayang. Emangnya perasanmu di pantai. Aku sadar banget Suciku...kita di kantin sekolah...kenapa takut ada yang lihat? Peduli amat. Dunia ini kan milik kita. Kalau mereka mau tiru ...tiru saja...salah sendiri ngapain lihat. Cium aja tembok. Atau mau kupinjamkan kamu? Enak aja. Suci hanya miliku seorang!! Siapa yang mendekat akan kujahar" Suara Jaka menggelegar.

"Idiih...bisa pelan dikit ngga si kalau bicara?"

"Walaa...Suciku..., pusing amat mikirin orang. Mau dengar kek, mau nggak kek. Nggak ada urusan. Yang ada urusan adalah kau dan aku. Bahwa aku Jaka, siswa kelas 3 A1, sangat mencintai seorang Suci dan saat ini aku ingin menciumnya!"
           Suci tak mampu untuk membungkam kekonyolannya. Akhirnya Suci hanya diam menatapnya.Untuk kesekian kalinya aku Suci kalah. Jaka dengan lembut mencium kelopak mata Suci. Suci merasakan satu sentuhan hangat dari bibirnya.Hatinya bergetar. Rasa takut dan kenikmatan berbaur menjadi satu. Suci merasakan duburan ombak lamat-lamat semakin kencang. Andai saja tembok dan pepohonan ini bisa bicara. Mereka pasti akan berteriak

"Hoii...dunia ini bukan milik kalian berdua saja!!!"

Suci tersentak ketika bel sekolah berbunyi pertanda pergantian jam. Secepat kilat Suci mendorong tubuh Jaka yang semakin rapat mendorong tubuh mungilnya ke tembok.

"Aku mau masuk, belajar" kata Suci.

"Okkey...aku juga. Tapi janji ya ngga marah lagi kan?" Jaka merangkul pundak Suci. Suci melangkah penuh bunga. Di tatapnya mata Jaka dalam-dalam. Suci dan Jaka tertawa berderai. Dunia cinta memang aneh...Andai saja tembok ini bisa bicara..pasti dia akan banyak bercerita tentang Gita Cinta Suci dan Jaka.***

 

 

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler