Haram, sampai kapan kata itu berlalu menebar hujat segala yang tak berwujud
Semak masih hijau subur masih mau sanggup saksikan pembantaian atas nafsu, dengan tangan terjerat mengingkari lari menjilat aromakan bangkai sampah menyengat
Belumlah puas, lahap puas antara batas tepi nyeri ini sesaat akan terbang, nggak benar !!
Tertawa beralas isak dan busung dada mengurai erang ini serta rasa langit diatas luluh lantakkan
Takkan kaki itu lari, melumat hari-hari dan membuat palang kekejaman
Mata masih bercahaya, ini karya sembilan nafas. Melesatlah di belantara sana
Sekarang…nyawa makan akan belati ini, buat apa?.
Tangan ini harus bersih dari air merah yang hina menyengat amis memata air raga
Tapi hati tak bergeliat, kuburkan mayat memeluk dosa selamanya.
Aku sarikan dari karya Puisi Selsa : “Aku Bisa, Tapi Tak Kulakukan”
Komentar
seperti menangkap sebuah
seperti menangkap sebuah kekuatan yang antah berantah, namun nyata...keliaran yang jalang dan kejalangan yang liar...
salam kenal
Tulis komentar baru