Skip to Content

kembalimu setelah itu

Foto fhathyolala

Kembalimu Setelah Itu

Ku lihat mentari yang bersinar menerpa diriku dengan hangatnya yang  membuatku terpaku merasakan hangatnya yang tak terkira,yang semakin larut membuatku merasa semakin nyaman dan dalam hati ku berkata“terima kasih Ya Allah atas pagi-Mu yang sangat indah ini”.

Ku meneruskan perjalananku ke kelasku yang sangat indah. Menyusuri koridor dan melewati kelas-kelas yang belum berpenghuni,hingga aku pun sampai ke kelas.

”Akhirnya sampai juga”kata Tiara dengan wajah yang sangat bangga telah sampai ke kelas tercintanya.

 Semakin waktu berlalu semakin banyak siswi yang datang ke kelas.

”selamat pagi Viola,apa kabar?”tanya Tiara ketika melihat teman sebangkunya telah datang.

”juga Tiara. Aku baik-baik saja. Kalau kamu?”tanya Viola dengan wajah yang riang sama riangnya dengan Tiara.

 “Sama aku juga baik-baik saja”.balas Tiara.

 Jam menunjukkan pukul 7 pagi. Satu demi satu penghuni kelas berdatangan, kelasku pun menjadi ramai. Suara ribut orang yang lagi membahas ini itulah tak pernah kunjung usai. Pada saat itu pula,datanglah orang yang paling aku tidak sukai (benci), yang selalu buat hariku tak karuan hancurrrrr buangeeettt!!!!!!. Yaa pasti dia lagi dia lagi tak lain dan tak lain pasti Vian.

”Tiara itu Vian“. Kata teman di samping mereka berdua dengan ekspresi me`nahan tawa.

”eh,kenapa sih kamu,emangnya kenapa kalau ada Vian?”.balas Ara dengan wajah yang menyimpan sejuta kejengkelan.

 “nggak kok cuma mancing  emosi kamu aja”balas temannya dengan menutup mulutnya.

” Sudahlah mereka hanya main-main”. Kata Viola dengan senyum khasnya

 ” Iya”. Balas Ara dengan wajah jengkel. Akan tetapi, mereka terus saja bertengkar.

” Udah deh, bertengkarnya.”. kata Viola membuat pertengkaran mereka berdua usai.

” Iya “. Balas Ara dengan wajah mengalah. Tiara memang tidak pernah tidak menuruti nasihat Viola.

” Ara,ada apa sih kamu dengan Vian?”. Tanya Viola dengan wajah penasaran.

” Udah deh kamu nggak usah tau tentang apa yang terjadi antara aku dan Vian”. Balas Ara berusaha menyembunyikan semua apa yang terjadi antara mereka berdua.

” Kenapa sih kamu ngak ingin kasi tau aku?”. Tanya Viola dengan nada orang ngambek.

” Kamu ngambek ya. Udah nanti kalau ada waktu aku kasi tau deh”. Balas Ara sambil tersenyum manis.

”kamu janji ya”. Kata Viola meminta sebuah kepastian.

”iya aku janji”. Balas Ara dengan yakin.

Seketika suara keributan di kelas lenyap,ketika seorang guru tinggi berpenampilan elegant masuk dengan langkah yang sangat anggun.

“ selamat pagi anak-anak”. Sapa Bu Lina dengan senyum khasnya yang memukau.

“ pagi,Bu”. Jawab kami serempak dengan semangat yang tinggi.

Bu Lina pun menjelaskan tentang sejarah kerajaan islam di Indonesia. Tak terasa waktu berlalu dengan cepat. Waktu mengajar Bu Lina telah habis. Bel berbunyi pertanda istirahat. Kami sekelas langsung menuju ke kantin.

“ ayo Ara kita ke kantin”. Ajak Viola dengan mimik memohon untuk aku memenuhi ajakannya.

“ sorry Viola aku lagi malas ke kantin nih”. Kata Tiara dengan bertopang dagu.

“ kenapa kamu ngak ingin pergi ke kantin?”. Tanya Viola,kemudian duduk di sampingku.

“ ngak aku lagi malas aja”. Balas Tiara dengan sedikit jengkel.

“ kamu pasti punya alasan kenapa kamu tak mau pergi”. Balas Viola menyelidiki.

“ kenapa sih kamu mau tahu semuanya”. Kata Tiara dengan nada yang sedikit tinggi.

Viola menundukkan kepalanya dan terisak. Dan tak lama kemudian Viola langsung berlari meninggalkan Tiara sendirian di kelasnya. Lama kelamaan teman-teman mereka datang dan Viola juga ikut datang bersama teman-teman yang lainnya. Viola hanya diam duduk di samping Tiara. Diantara mereka berdua tidak saling berbincang-bincang seperti biasannya. Mereka diam seperti orang yang sama sekali tidak berkenalan. Hingga akhirnya teman dekat duduk mereka menegur mereka.

“ hey,ada apa sih dengan kalian berdua tidak seperti bisanya?”. Tanya shyla dengan penuh penasaran.

“ nggak kok kami hanya e..e...”. kata Tiara terbata-bata.

“ kami nggak apa-apa kok”. Sambung  Viola dengan cepat.

“pasti ada sesuatu yang terjadi antara kalian berdua”. Kata Shyla menyelidiki.

Tiba-tiba guru yang mengajar datang. Itu menjadi alasan Tiara dan Viola untuk tidak menjawab pertanyaan Shyla.

“sudah ada guru jangan ribut”. Kata Viola.

Mereka akhirnya belajar seperti biasanya. Tapi hanya ada satu keganjalan yang membuat guru yang mengajar heran kenapa Viola dan Tiara seperti orang yang tidak saling berbicara.

“ Tiara,Viola ada apa dengan kalian. Dari tadi ibu perhatikan kalian diam terus. Apa ada masalah?”. Tegur  bu Sekar.

“ tidak ada ibu”. Jawab mereka serempak.

“ oh gitu”. Balas bu Sekar.

Bu Sekar akhirnya melanjutkan pelajaran. Hingga bel berbunyi mereka satu kelas keluar dan pulang.

Di perjalanan Tiara jalan sendirian tak seperti biasanya selalu ada Viola yang menemaninya. Tiba-tiba Viola datang dan menabrak Tiara.

“ sorry gank sengaja”. Kata Viola dan kemudian berlalu dengan teman-teman pulangnya.

“ada apa sih dengan Viola hanya kejadian yang terjadi tadi dia sudah berubah aneh”. Kata Tiara dalam hati.

Tiara pun melanjutkan perjalanannya ke rumahnya dan hanya ditemani angin yang sedikit berhembus di siang hari itu.

“assalamualikum ibu”. Kata Tiara sembari membuka pintu rumahnya dan menyimpan sepatunya di rak sepatu.

“waalaikumsalam”. Balas ibu Tiara.

Tiara langsung masuk ke kamarnya dan melempar tasnya begitu saja kemudian membuang diri ke kasurnya.

“ada apa nak. Apa ada masalahnnya di sekolah”. Tanya ibu Tiara.

“itu bu teman Tiara yang selalu datang ke rumah lagi ngambek sama Tiara”. Kata Tiara dengan ekspresi memelas.

“ oh nak Viola. Kanapa bisa ngambek sama kamu”. Tanya ibu Tiara menyelidiki.

“ tadi waktu di kelas Tiara tidak sengaja bentak Viola. Viola langsung menangis dan pergi meningalkan Tiara”. Kata Tiara menjelaskan semuanya yang terjadi antara mereka.

“ oh gitu. Pesan ibu kamu harus baikan kembali sama Viola karena kalau kamu sama Viola tidak baikan selama 3 hari itu buat kamu berdosa ya ingat kamu harus minta maaf.”kata ibunya dengan mengelus kepala anaknya.

“ iya bu Tiara akan minta maaf sama Viola besok”. Kata Tiara dengan yakin.

“ya udah ayo makan”. Ajak ibunya.

Tiara menuruti ibunya ke meja makan dan makan bersama.  Tiara masih tidak habis pikir kenapa Viola langsung berubah drastis setelah kejadian di sekolah tadi.

Keesokan harinya Tiara sengaja datang lebih awal ke sekolah. Dia tlah menuliskan surat yang berisi permintaan maaf. Tiara langsung menyelinapkan kertas tersebut ke dalam laci meja Viola. Tak lama kemudian Viola pun datang dan melihat kertas yang ad di laci mejahnya. Viola langsung membacanya kemudian berteriak.

“ hey teman-teman ada yang nulis surat maaf nih. Siapa yah?”. Kata Viola berusaha membuat Tiara merasa bahwa Tiaralah yang sepenuhnya salah atas kejadian itu.

            Tiara tidak menghiraukan teriakan Viola dan teman yang lainnya. Tiara hanya duduk diam di tempatnya. Sakit yang dirasakan  Tiara memang sudah tak terbendung membuat  air matanya jatuh dan cepat-cepat menghapus air matanya sebelum ada yang melihatnya. Tiara kemudian berlari meninggalkan kelasnya dan Viola dan juga teman-temannya. Hari semua berjalan dengan cepat tak terasa bel pulang pun berbunyi. Seperti kemarin Tiara pulang sendirian.

Detik demi detik berlalu,menit demi menit berlalu,jam demi jam berlalu,hari demi hari berlalu. Pertemanan Tiara dan Viola semakin memburuk. Tiara pun memberanikan diri untuk meminta maaf kembali sama Viola.

            “viola aku mau minta  maaf soal kejadian waktu itu aku tidak sengaja,karena waktu  itu aku memang lagi tak ingin ke kantin”. Kata Tiara dengan sejuta harapan semoga Viola ingin memaafkannya.

            “aku juga minta maaf ya. Aku juga egois aku memaksa kamu untuk pergi dan tidak memikirkan perasaanmu. Aku hanya menuruti keinginanku”. Kata Viola.

            Mereka pun akhirnya bersahabat lagi seperti dulu. Mereka sekarang lebih dekat dari dulunya waktu mereka bersahabat.

 

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler