KLISE

KLISE

25/12/2016

“Masuk lah Anak-ku… Bergabunglah dengan-ku, daratan itu terlalu luas bagimu.”

“Kau tidak akan bisa menaklukan dunia jika kau terus berada disana, kau akan tersesat nantinya.”

“…..”

“Tapi… Ibu-ku akan memarahi ku jika aku pulang hingga larut malam.”

“Dengarkan aku, banyak hal yang akan kau pelajari disana.”

“Tuhan akan berpaling padamu jika kau tidak menunjukan keberadaan-mu.”

“…..”

“Jawab pertanyaan-ku, apa yang aku sembunyikan darimu?”

“…..”

“Aku tidak bisa melihatnya Tuan, karena itu berada dalam genggaman tangan-mu.”

“Tepat… bisa kah kau membukanya lalu mengambil apa yang ada dalam tangan-ku ini?”

“…..”

“Ayo bukalah… kerahkan semua tenaga-mu.”

“…..”

“Aku tetap tidak bisa membukanya Tuan, genggaman-mu sungguh sangat lah erat dan aku pun masih terlalu muda bagimu.”

“Begitu pula dengan apa yang akan aku hadapi nantinya, Anak-ku.”

“Waktu akan selalu memiliki cara untuk mengikis kita perlahan. Untuk alasan itu pula aku mengajak mu.”

“Lihatlah wajah renta pada geladak kapal itu, harapan agar lekas sampai selalu menaungi wajah mereka!”

“Kelak, aku membutuhkan dirimu untuk menggantikan ku dalam menentukan segalanya.”

“Jika kau hanya berdiam, maka kau hanya bisa melihat hal yang sama.”

“…..”

“Apa yang menjadi tujuan-mu, Tuan? dan apa alasannya kau meninggalkan daratan-mu?”

“Seperti apa yang telah ku katakan padamu sebelumnya.”

“Aku ingin Tuhan selalu melihat ku dan memperhatikan ku.”

“Mengapa Tuhan harus selalu memperhatikan mu, Tuan?”

“Aku telah menunjukkan keberadaan-ku.”

“Aku tidak pernah gagal dalam menaklukkan setiap gelombang yang menghantam kapal-ku, bahkan aku sanggup membelah awan gelap dengan tiang serta hembusan dari kemegahan layar-ku.”

“Tanpa keberadaan-ku, apa yang akan terjadi dengan mereka jika Tuan telah tiada?”

“Mereka akan mati, karena ketidaktahuan mereka akan apa-apa.”

“Lantas apa bedanya Tuan denganku?”

“…..”

“…..”

###

CHRYSANTHEMUM