Skip to Content

Luka pada Lagu

Foto Anna Windri
files/user/5170/CameraZOOM-20150203121637428.jpg
CameraZOOM-20150203121637428.jpg

Luka pada Lagu

 

Denting jam membedakan dimana kita berada . Satu menjadi dua . Dua menjadi tiga . Tiga menjadi empat . Empat ? apakah akan berubah menjadi lima ? Kalender kati sama . Tahun kita pun sama . Kita hanya bermasalah pada detik jam dan detak jantung . Empat . Kita sudah berhasil mengumpulkan empat . Empat itu sedikit hitungan jari . Tidak sedikit hitungan kalender . Aku percaya suatu saat akan menikah . Memiliki suami soleh dengan pekerjaan mapan . Lalu kami akan mempunyai 2 orang anak lelaki dan perempuan . Mereka cantik dan tampan . Mirip aku dan suamiku tentunya . Aku memikirkan itu ketika menjalin hubungan denganmu . Aku berzodiak Scorpio dan kamu berzodiak cancer . Dan jika di lihat di paduan buku rimbon kita memang cocok . Ah persetan dengan ketetekbengekan primbon .

 Hubungan kita dimulai dengan tidak begitu enak . Kita saling benci . Benar-benar benci . Aku benar-benar tidak pernah ingin tahu tentang kamu . Jangankan tentangmu . Mengenalmu sebenarnya aku tidak sudi . Di pohon bunga Kamboja ini berawal . Kamu asing bagiku . Begitupun aku bagimu . Tetapi pertemuan pertama itu masih menimbulkan pertanyaan untuk pertemuan berikutnya . pertemuan berikutnya akan menimbulkan kesan rindu . Begitu seterusnya . Kesan pertama pertemuan tidak sengaja itu aku menilaimu kamu lebih mirip wanita . Lemah lembut . Ah jika pertemuan pertama mengecewakan maka pertemuan berikutnya akan mengecewakan menurutku . Sebenarnya aku tidak peduli denganmu . Tapi entah sejak pertama bertemu aku memikirkanmu . Bukan yang baik-baik tentangmu , melainkan hal burukmu . Kamu lelaki tapi kamu sedikit centil . Ya meskipun kamu bukan banci . Tapi secara tersirat itu terlihat . Kamu meminta nomer ponselku dan dengan bodohnya aku tidak menolak bahkan aku memberikan nomer ponselku tanpa basa-basi . Selang beberapa menit ponselku berdering . Notifikasi sms yang seperti biasanya

Semakin ku menyayangimu semakin ku harus

Melepasmu dari hidupku

Tak ingin lukai hatimu lebih dari ini

Kita tak mungkin bersama

 

Lagu itu sebenarnya tidak ada kenangan tersendiri untukku . Tapi itu adalah lagu favoritku . aku adalah orang yang menyukai lagu-lagu galau (istilah remaja alay zaman sekarang) . Setiap kali aku mendengarkan lagu itu aku turut larut dalam lantunan setiap bait lirik . Awalnya kamu tidak mengaku bahwa kamulah yang mengirim pesan kepadaku . Tetapi akhirnya kamu menyerah . Entah perasaan aneh yang aku rasakan . Hatiku seperti mengalami musim semi . Kamu mulai mendekatiku . Walaupun awalnya aku mengindahkanmu . Kamu seseorang yang pantang menyerah . Kita hanya mengenal sebagai teman selama empat tahun . Tapi dari sorot matamu ketika kita bertatapan secara tersirat aku tahu kita sama-sama mempunyai perasaan . Perasaan lebih dari seorang teman . Perasaan sayang dan apalah itu . Akupun merasakan hal yang sama . Diantara kita tidak pernah ada yang berani memulai . Begitupun aku . Karena kita tahu kita tersandung jarak dan waktu . Setelah sekian lama kita tidak bertemu dan tidak saling komunikasi . Dengan secara tidak sengaja kami dipertemukan di bawah pohon kamboja tempat kami pertama bertemu dulu .

Kamu berbeda . Lebih tinggi dari yang dulu . Tatanan rambutmu memperihatkan kamu lebih dewasa dan gagah sebagai seorang pria . Kulitmupun semakin putih bersih .  Hidungmu masih sama . Lebih mancung dariku pastinya . Kamu masih menggunakan parfum yang sama . Awalnya kita saling ragu .  30 menit kita tak saling bicara . kami masih larut dalam kekaguman masig-masing . Kamulah yang memulai pembicaraan . Kamu menanyakan bagaimana kabarku , kuliahku , dan basa-basi tentunya . Pertemuan pertama kita setelah kita terpisah selama 4 tahun . Kami lebih sering bertemu sekarang . Setiap ada waktu kosong kita bertemu untuk sekedar makan siang atau minum kopi saja. Kami memilih kafe yang menjadi favorit . Seperti biasanya kami memesan kopi rasa Vanilla latte . Dan dengan lagu yang masih sama seperti dulu .

Namun slalu aku bertanya . adakah aku dihatimu

Tlah kunyanyikan alunan-alunan senduku

Tlah kubisikan cerita-cerita gelapku

Tlah kuabaikan mimpi-mimpi dan ambisiku

Tapi mengapa ku takkan bisa sentuh hatimu

Kamu mulai berbicara tentang perasaanmu . Aku tak merespon . Aku malu . Aku hanya mengiyakan bagaimana dan apa yang kamu rasakan terhadapku . Kamu memintaku sebagai kekasihmu . Aku hanya merunduk tanpa memberi jawaban . Aku hanya ragu . Jika salah bertindak maka hatikulah yang menjadi korban . Kata ayah sakit hati itu sakit . Aku tidak mau merasakan itu . Aku tidak mau terikat hubungan . Bukan berarti aku tidak mencintainmu . Salah besar . Aku sudah tidak mau kehilanganmu . Aku menjelaskan padamu bahwa aku tidak siap untuk hubungan resmi seperti anak-anak abg pacaran . Aku ingin kita tidak meresmikan dengan tanggal jadian melainkan dengan dia benar-benar serius denganku . Aku berfikir untuk apa kita meresmikan hubungan .  Kamu mengerti mauku . Dan kamu setuju itu . Saat itu kita memulainya .

Tahun pertama hubungan kita sangat menyenangkan dan romantic-romantisnya . Tahun kedua hubungan kita mulai ada sedikit problem yang mengganggu . Entah itu dari pihakku dan pihakmu . Dipihakmu kamu mulai tergoda dengan cinta monyetmu dulu . Cinta ketika kamu masih duduk di bangku sekolah menengah pertama . Ah kupikir itu masalah yang biasa aku tidak terlalu ambil pusing . Tahun ketiga hubungan kami berada di ujung tanduk . Bukan dari orang ketiga melainkan harus berakhir hanya karena restu kedua orang tuaku . Haruskah berlanjut atau berakhir . Kamu selalu memelukku dengan erat seolah kamu tidak ingin kehilanganku . Di dadamu aku sangat nyaman ketika bisa mendengarkan detak jantungmu . Tak jarang aku menangis dipelukmu . Entah berapa baju yang aku basahi dengan tangisanku . Kita mengingat bagaimana kelanjutan hubungan kita nantinya . Kita sudah bermimpi akan menikah . Menjadi keluarga kecil bahagia dengan 2 orang anak yang keduanya mirip kita . Aku mencintai lelaki dengan kedua orang tuaku tak menyukai . Sebenarnya kamu lelaki baik hati . Imanmupun tidak diragukan lagi . Ketika adzan suaramu merdu . Aku sebagai wanitamu sangat menyukai suaramu . Kamupun  rajin sembahyang . Jika aku bertanya pada mereka , mereka tidak pernah menjawab dengan alasan yang logis .

Aku mengajakmu bertemu untuk menyelesaikan masalah ini tepat hubungan kita sudah berjalan 4 tahun . Seperti biasa kita bertemu di kafe favorit dengan kopi rasa vanilla latte .  Kali ini lantunan lagu di kafe itu berbeda.

 

Only know you’ve been high when you’re feeling low

Only hate the road when you’re missing home

Only know your lover when you’ve let her go

And you let her go

 

Kita memulai pembicaran . Kita menyinggung bagaimana perasaan masing-masing . Hingga pada akhirnya kita memutuskan untuk mengakhiri hubungan . Kita saling menerima keputusan masing-masing . Dan di akhir pembicaraan kamu mengatakan keinginanmu untuk pergi ke luar Pulau karena tugas kerja dalam kurun waktu yang sangat lama . Ada sesuatu seperti menusuk dadaku . Mataku panas . Aku tak menjawab . Aku hanya merunduk meratapi berakhirnya hubungan kita . Kamu memegang tanganku .

“Aku mencintaimu”

“Aku lebih mencintaimu. Pergilah !”

“tapi …..”

“aku katakan pergilah. Untuk apa kita saling mencintai jika kita tidak di takdirkan untuk bersama  Maka pergilah! Jaga dirimu disana !”

Aku melepaskan genggaman tanganmu . Tanpa berkata apapun aku meninggalkanmu .

Dua tahun kemudian tepatnya saat pada saat tanggal ulang tahunmu . Aku masih sangat ingat tanggal lahirmu . Aku menerima bingkisan dari pos Indonesia . Isinya adalah undangan pernikahanmu . Duduk terdiamku . Baru aku tau selama ini aku menunggu calon suami orang yang dulu adalah kekasihku . Tiga belas hari menjelang hari pernikahanmu . Aku putuskan untuk menyudahi sebagai penunggu yang dungu . Kopi yang dulu menjadi favorit kita kini aku memesan dengan rasa yang berbeda . Hubungan kita benar-benar berakhir seperti bunga Michelia Alba berganti warna .

 

Mungkinkah masih ada waktu yang tersisa untukku

Mungkinkah masih ada cinta di hatimu

Andaikan saja aku tau kau tak hadirkan cintamu

Ingin kumelepasmu dengan pelukan

 

 

***


Cerita Pendek tentang penghianatan, percintaan.

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler