Skip to Content

Marahkah Tuhan?

Foto Gezi Rezki Rahim Mariaz Putri

Aku letih, nafasku sesak, tertimbun di ribuan wajah yang penuh keringat. Mengitari lorong-lorong sempit yang penuh akan rintangan. Tapi aku tak menyerah, aku terus berjalan sampai ke tempat tujuan.

 

Hari ini panas, tapi hatiku tertutup tetesan embun tebal. Bahkan, membuat hatiku begitu sejuk. Penuh harapan, penuh impian, tanpa aku harus tertidur lelap mencapai tempat yang akan ku tuju. Terkadang aku bingung dalam menjalani hari-hariku. Apa yang aku tanya kadang memiliki jawaban yang tidak cocok. Namun, aku harus segera tuntaskan berjalan di lorong-lorong sempit penuh rintangan ini, walau aku tak tau entah berapa panjang lorong ini, berapa banyak rintangan, dan sanggupkah aku melaluinya?. Sepertinya, setiap pertanyaanku ini harus ku kubur dalam, karena aku tak tau kenapa Allah selalu memberikan ujian kepada hamba-Nya.

 

Kadang hidup seakan tiada arti. bila ujian terus datang, aku percaya Allah tidak akan memberikan ujian di atas batas kemampuan hamba-Nya. Namun, setiap ujian yang aku lalui serasa mudah karena ku lalui dengan ikhlas. Sekarang aku tau kenapa Allah berikan ujian, agar hamba-Nya tak lupa pada-Nya. Allah sayang pada hamba-Nya, Allah juga dekat dengan kita. Seperti tokoh Maharani di novel yang ku baca. Maharani selalu sabar, tabah, berserah diri dalam menghadapi ujian, dia begitu sayang kepada Allah dan juga Ayat Suci Al-Qur'an, dan dia selalu mengatakan "aku tak sendiri, Allah selalu dekat denganku dan aku begitu sayang pada-Nya". Aku kagum dengan Maharani, sering aku berandai-andai, andaikan aku adalah sosok Maharani, gadis biasa tapi sangat luar biasa. Aku, benar-benar terinspirasi dan selalu ingin menjadi diriku sendiri. Tak peduli dengan ocehan camar yang selalu bergosip dan membicarakan camar betina yang aneh, namun menarik perhatian camar jantan yang begitu gagah.

 

Entah kenapa, laki-laki begitu sering di selimuti dengan nafsunya. Bahkan, dengan aku yang sudah menutup rapat lekuk tubuhku dari kepala sampai kaki pun masih menimbulkan ketertarikan lawan jenisku. Aku tak tau entah apa yang mereka pikirkan?. Apakah aku yang salah dalam berbusana atau memang laki-laki hanya ingin bersenang-senang dengan kenikmatan dunia. Ini bukan surga sesungguhnya. Tapi mereka selalu terbuka hatinya dengan surga dunia yang bersifat sementara. Bahkan, tak menyadari bahwa dunia ini akan binasa dan perbuatannya akan di pertanggung jawabkan di akhirat.

 

Lelaki idaman, tajir seperti Nabi Sulaiman A.S, Tampan seperti Nabi Yusuf A.S, imannya seperti Nabi Muhammad S.A.W, ilmu pengetahuan luas seperti para Nabi dan Rasul. Jarang ada lelaki seperti itu, karena setiap orang yakinlah memiliki kekurangan dan kelebihan. Entah ini zina, aku tak tau. Entah ini zina mata atau zina pendengaran, aku bingung. Zina mata? aku hanya melihat dia dengan kerapiannya, apa itu bisa di sebut zina?. Zina pendengaran? aku hanya mendengar suaranya mengucap salam padaku, apa itu bisa di sebut zina?. Oh God, I don't know with this my heart. Nama yang indah bila ku dengar seseorang menyebutnya. Apa salah bila aku jatuh cinta?. Marahkan Tuhan? namun hatiku berdetak kencang, selalu kikuk dibuatnya. Ya Allah, maafkan hamba, sungguh hamba hanya manusia biasa.

_________________________________________________________________________________________________

thank you all have read, please click http://www.facebook.com/pages/Ziziey/103655369769841 and like. may be useful. Amin,,, (on FB)   

 

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler