Embun pagi ini terlambat turun
entah kenapa bahkan daun pun enggan berkomentar
Tapak tapak aneh terlihat di jalan basah dan berlumpur
Sesekali paruh ayam mematuk ujung ujung genangannya
Hingga siang embun tak jua datang
dan memang ternyata tak ada embun hari ini
hari ini semua sibuk hari ini semua terlena
hingga melupakan tanah dan pepohonan yang menanti
Angin pun hanya bisa bergumam tanpa jelas apa yg digumamkan
sesaat terlihat awan kelabu seolah ingin membantu tuk membasahi tanah dan daun
namun tak urung awanpun menarik diri
melihat bumi tak lagi berdiri diatas kaki sendiri
kembali tanah dan daun bersedih hati
karena tahu tak kan ada lagi tetes demi tetes yang biasanya meramaikan pagi
semua pergi semua tak perduli..
sementara sang matahari menunda diri tuk menyinari ke bumi...
namun tak jua ia kuasa utk memungkiri hingga hanya bisa berdiri menjadi saksi
menjadi saksi matinya sang embun pagi
Komentar
Tulis komentar baru