Skip to Content

Menggugat Diri

Foto Samudera Yekti

Kenapa Tuhan menciptakan manusia pemerkosa, yang korbannya adalah anak kecil ..

Kenapa Tuhan mencabut nyawa orang-orang tercinta, menciptakan duka lara....

Tertawakah Tuhan ketika melihat kita menangis?

Menangiskah Tuhan ketika menyaksikan kita tertawa?

Ada di pihak manakah Tuhan, Setan atau Malaikat, atau Rasul?

....................

Manusia tidak akan pernah berhenti bertanya, mengenali dirinya sendiri saja hampir mustahil meski tinggal sejengkal dari akhir usia, apalagi menanyakan keberadaan Tuhan berikut dengan eksistensi ketuhanan, bukankah demikian?

 

Yang tidak kita sadari adalah, bahwa kita adalah makhluk super pelupa.. cenderung menjauh ketika aliran adrenalin berupa kebahagiaan membutakan mata membuat berpaling.  Lalu, ketika badai itu datang tanpa aba-aba, secepat itu kita mendongak ke arah langit dan bertanya mengapa.

 

Benarkah Tuhan "setega" itu kepada kita?

Benarkah Tuhan seperti yang tertera dalam asma'ul husna?

 

Kita lupa, bahwa Tuhan tidak bisa "berbicara" dan "berdialog" secara langsung dengan jasad lahiriah ini. Itu semua adalah ketakmungkinan dari pihak kita sendiri.  Sehingga, kita tidak akan tahu maksudNYA sebelum semua itu terlewati dan menjadi bahan retrospektif serta renungan.  Renungan yang bagi tiap agama dan kepercayaan disimbolkan terjadi beberapa waktu sekali, seperti momen idul fitri, idul kurban, hari raya nyepi, dan lainnya.

Intinya, kita tidak akan sampai pada tempat tujuan jika perjalanan itu tidak dimulai dan dijalani.

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler