Skip to Content

MONOLOG HATI 2

Foto Za
files/user/4158/1146721_497756136973550_733242373_n_0.jpg
1146721_497756136973550_733242373_n.jpg

MONOLOG HATI 2

Lihatlah daun daun mahoni berguguran, angin telah menghempaskannya jatuh meringkuk disepanjang jalan. Musim kering terlalu jengah menyaksikan rimbun dedaunan bercengkrama dengan ranting pepohonn. Bunga bunga berwarna kuningpun sama runtuhnya meningglkan harum sepanjang kenangan.

Kita sempat saling menyematkan ciuman pada parade senja yg kita ukir di sebuah kota. Aku masih asik dengan bayanganmu saat kau rebah dipangkuanku memelukku. Kau selalu kuhidangkan air mata sampai sampai kau engan memandangi mataku yang basah.

Mendekatlah...bisikku pelan.... tatap mataku, aku ingin mengenali bentuk bola matamu. Jangan kau sembuyikan sepasang mata tempat kutengok kesungguhanmu....
disitu dua bola mata meredup engan membuka lebar katub mata yang mulai kisut...mata yang kuridukan disetiap diam yang panjang. Perlahan bola matanya terbuka aku tersenyum riang seperti bocah yang lama tak menjumpai ayahnya.
kupeluk erat kuusap penuh kasih dan sayangku.

waktu tak pernah membiarkanku berlama lama bersamamu, belum usai rindu kubenamkan kaupun lenyap dari pelukkanku, sepasang belibis kasmaran mengejutkan lamunanku, mereka hinggap di sebatang pohon ketapang berpelukan lalu terbang beriringan kutatapi kemesraan itu hingga langit senja menyilaukan mataku..

Andai kemesraan itu adalah milik ku akan kulewati segenap senja bersamamu menuntaskan seluruh hati hingga purna usiaku. Khayalan itu begitu indah tapi aku tau ini akan melemparku pada kesemuan yang memenjarakan jiwaku.

Ada yang kucari dalam tatapanmu timbul tenggelam jawaban yg menyinggahi fikiranku...Apa yang salah denganku..." tergiang ucapan itu berulang.....aku diam mengelengkan kepalaku... hujanpun menderas di bola mataku..." lirih suaraku berbisik .....tidakkkk kau tidak salah yg salah aku terlalu mencintaimu...."...bahkan saat ku hantar kau di bandara aku masih bergumam pelan " tak ada yang salah denganmu tapi aku yang salah terlalu mencintaimu...

Pesawat boingpun merampas tubuhmu dari pelukkanku sementara aku hanya mampu meremas jeruji besi dengan tangan yang gemetaran....pagar besi itu seperti pemisah hatiku.

 

Za 27-08-2014

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler