Skip to Content

pada malam setelah kematian

Foto Muzakkir.Alimin

Gadis merah jambu

Theme  : masa lalu
Judul    : "Gadis merah jambu"
Oleh     : Mr.Ambulance

"Bilamana kau tak bahagia denganku sangat kuizinkan kau mencari seseorang pengganti yg terbaik untukmu. Setidaknya lelaki yg lebih pandai memasak dibanding aku, itu satu-satunya syarat jika kau hendak meninggalkan kisah ini."
Jusmaniar, seingatku itu nama panjangnya,
Entah apa dia masih ingat tentang potongan naskah yg tertulis di atas?
Hmm..ya itu yg kuucap padanya 4 tahun lalu, aku boleh tertawa jika hari ini kekasihnya lebih pandai dalam hal memasak dibanding aku.
Jujur saja, dalam hal ketampanan aku akan terlempar jauh di banding kekasihnya tapi bolehkan??jika aku tetap berbangga, sebab aku satu-satunya lelaki yg mampu memasak makanan kesukaan Si perempuan merah jambu itu.
_ Apa dia ingat? Beberapa waktu silam di sebuah dermaga, hari itu hujan menderas seiring air matanya menamparku.
Seolah sekian waktu yg kupunya tak akan cukup mengobati luka yg dirasakannya.
Dua bulan kutinggalkan dia seorang diri dengan perasaan was was setelah kuterima pesan bahwa dia telat dan itu karenaku.
Andai boleh kuucap padanya .."saat itu aku sangat ketakutan, bukan untukku tapi untuknya, aku tahu semua beban itu dia tanggung sendiri.
Sekian lama kucoba membuang rasa bersalah padanya,
Hingga dua bulan kemudian aku memutuskan untuk menemui jus di waktu senggang.
Kukirimkan padanya sebuah pesan singkat, meski aku tak begitu yakin ia akan membacanya dan menemuiku. Tapi, entah apa yg ada di fikiran Jus kala itu, dia datang memenuhi ajakanku.
Dari jauh Jus berjalan, perlahan dengan baju bawahan yg ia kenanakan, ia masih tampak cantik seperti di fikiranku. Tangannya menenteng sebuah tas yg entah berisi apa.
Tak lama setelah itu ia sudah berdiri di depanku, menatapku  beberapa lama cukup lama untukku bisa merasakan kesakitan yg membuncah.
"PLAKKKK"..
Sebuah tamparan deras jatuh di wajahku, 
"PLAAAAKKKKKK"
Tamparan kedua di iringi air mata Jus sembari menggigit bibirnya menahan isak tangis.
"Mengapa kau bersusah payah menahan sakitmu Jus?"Tanyaku padanya saat itu.
"Apa pedulimu dengan sakitku?"jawabnya dingin.
"Aku datang untuk bertanggung jawab atas perbuatanku, mencoba memperbaiki kesalahan yg kulakukan dulu Jus. Aku sadar aku sudah meninggalkanmu cukup lama.
jika kau tak ingin memaafkanku itu tak masalah? Tapi setidaknya ini untuk anak kita Jus.
"Anak yg pernah ada dalam kandunganku telah aku gugurkan. Sekarang hidupku tak ada hubungannya denganmu, setelah kepergianmu aku belajar banyak untuk tak berharap apa-apa, pada manusia juga Tuhan.
Aku datang kali ini untuk melihat wajahmu terakhir kali agar aku bisa mengingat wajah lelaki kurang ajar yg meninggalkanku dengan sejuta beban, aku datang agar aku tak pernah lupa untuk membencimu.
Itu ucapan terakhir darinya, gadis merah jambu yg saat ini tak akan pernah menjadi kepunyaanku.
Ucapannya seperti menjadi sebuah kutukan yg lebih menyakitkan dari sihir leperchaoun.  hari ini adalah hari bahagianya. Jus melahirkan anak kedua dengan suaminya yg ia kenal tak lama setelahku.

Bukan karena dia tak bisa kumiliki yg memekarkan penyesalan mendalam di hatiku,
Namun karena kebohongannya saat itu.
Anak pertama Jus adalah anakku, aku baru mengetahui itu akhir desember silam dari salah seorang sahabat Jus yg sekarang disampingku.
Sahabatnya itu adalah istriku.

...Be continue

Oleh.  Aliul Abdullah

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler