Skip to Content

Pancaroba

Foto Miyos Ndaru

Entahlah aku begitu menikmati kehidupanku sekarang ini. Semenjak ibu meninggal dan ayah sering mabuk-mabukan, aku berubah total. Sepulang sekolah, aku tak langsung pulang ke rumah. Aku lebih nyaman di kost Shinta, teman baru di sekolahku. Biasanya jam dua pagi, aku baru pulang ke rumah. Berteman dengannya membuatku menjadi lebih mandiri dan berani.

“Nad, ada tamu tuh”, panggil Shinta. Aku hanya mengangguk, dan mulai berganti baju. Kupilih dress tanpa lengan dengan bagian atas terbuka. Tak lupa kusisir rambut. Kata Shinta, aku lebih cantik terlihat natural. Aku mulai keluar dari kamar menuju ke ruang tamu. Disana kulihat seseorang berdiri membelakangiku, sambil membenahkan jas kantornya. Sepertinya dia habis kehujanan. Benar saja, diluar hujan tak henti-hentinya mengguyur Kota Kembang ini. Kulangkahkan kedua kakiku mendekatinya. Selembut mungkin kusentuh punggungnya. Kemudian, ia berbalik sambil tersenyum. Mendadak wajah kami seperti pancaroba. Awalnya cerah, lalu berganti dengan hujan deras tiba-tiba.

“Ayah?”, tangis kami pecah seketika.

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler