Skip to Content

Perjalanan Ini Harus Kau Tempuh [-sekerat nasehat untuk diri sendiri dan sahabat-]

Foto Musafir Hayat
files/user/2028/GMBR_AJ_17_0.jpg
GMBR_AJ_17.jpg

”Sebutlah nama Tuhanmu, dan beribadahlah kepada-Nya

dengan penuh ketekunan.” (QS. Al-Muzamil: 8)

Saudaraku...

Jika engkau merasa umurmu terlalu pendek untuk menyambung tali sejarah, maka tulislah namamu di lembaran sejarah sebagai pelaku yang bertindak adil. Yang padanya tidak ada jiwa curang dan pengecut. Pahatlah namamu di nisan sejarah dengan pahatan yang tebal lagi dalam. Tulislah jiwa keperawananmu di lontar sejarah dengan tinta emas, yang tak luntur oleh zaman. Janganlah sekali-kali engkau merasa puas dengan apa yang ada di dunia ini, sebab semuanya adalah semu dan menipu, adalah nisbi dan fana.

Ada yang baqa abadan-abada—kekal selama-lamanya. Sebuah tempat yang sebagian besar orang melupakannya dan enggan mendengarnya. Tempat yang membuat manusia takut dan berpaling darinya jika disebut namanya berulang-ulang. Tempat yang hanya ada dua pilihan, dan tak ada pilihan ketiga –yaitu surga atau neraka, bahagia atau sengsara. Tak ada yang lain dari itu!

Tempat yang untuk hidup bahagia di dalamnya tidak dibutuhkan dirham, emas maupun intan permata. Tidak dibutuhkan gelar, pangkat atau kepopuleran, tapi yang dibutuhkan adalah amal dan mujahadah yang nyata; sebuah kenyataan yang pasti nyata adanya. Kekal dan abadi. Tempat itu adalah kampung akhirat.

Saudaraku…

Persiapkannlah bekal sebanyak-banyaknya, jangan engkau sibukkan umurmu untuk mengurusi masalah keduniaan semata. Namun demikian, jangan sekali-kali engkau bertindak dzalim dalam urusan duniamu! Karena, sungguh pun demikian ada hak dan kewajiban yang harus kau penuhi selama persinggahanmu di perkampungan para musafir ini.

Hiduplah engkau di permukaan bumi ini sebagai seorang pengembara yang tak akan pernah berhenti selain di tempatyang di tujunya. Jadikan hamparan bumi ini sebagai tempat bercocok tanam amal-amal yang ikhlas mengharap ridha Allah semata. Adapun jika harus berhenti adalah semata untuk berteduh dan mengumpulkan tenaga agar perjalanan yang akan ditempuhnya lebih cepat sampai.

Salam Takzim,

Musafir hayat

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler