Skip to Content

Preman

Foto Jabrik

Preman adalah kata yang sudah lazim terdengar. Operasi preman, mantan preman sampai aksi premanisme. Tapi arti dan spesifikasi dari kata ini membingungkan. Termasuk membingungkan dalam mengambil tindakan. Apakah preman perlu diberantas, atau justru diberdayakan. 

Coba saja telusuri arti kata ‘preman’ pada Wikipedia. Akan ada dua makna kata yang termuat di sana. Yakni, preman yang diserap dari bahasa Belanda, dan satu lagi, preman nama album dari Ikang Fauzy. Nah,..

naah ape bang…

bentar.. bentar..

iye daahh..

Sepertinya, mengartikan kata ‘preman’ yang diambil dari bahasa negara yang menjajah Indonesia selama ratusan tahun tapi banyak mengukir aturan hukum di Indonesia itu unik juga. Premanisme, berasal dari katavrijman atau orang bebas/merdeka. Peletakan ‘isme’ dibelakangnya, berarti aliran yang merujuk kepada kegiatan sekelompok orang yang mendapatkan penghasilannya dari pemerasan kelompok masyarakat lain.

Sangat aneh bila melihat arti preman dan premanisme, yang dibedakan dengan kata ‘isme’ (aliran), membuat artinya sangat jauh berbeda. Harusnya, bila ditambah dengan aliran, maknanya kurang lebih menjadi ‘aliran orang bebas’.

kalo Jaware namenye ape bang..

CENTENG

Ooh…

buleettt…

hahaha….

Tentang premanisme, harus dipahami dahulu tentang makna dari preman dan premanisme. Apakah yang disebut premanisme adalah hal yang sedang atau telah dilakukan oleh Jhon Kei, Reny ‘Kill Bill’ dan Hercules, atau aksi pukul rata polisi. Dari titik itu, baru bisa dilakukan langkah untuk menanganinya. Baik itu memerangi (kalau merugikan) atau memberdayakan (bila menguntungkan).

Sekedar menambahkan saja, koleksi arti dari preman yang tidak dijelaskan dalam Wikipedia berhubungan dengan ‘seragam’ (uniform). Petugas (apapun instansinya) yang tidak berseragam, biasanya disebut berpakaian preman. Di kepolisian, berbaju putih, dasi merah dan celana hitam (reserse), atau dasi hijau tua (intel). di lembaga kepolisian. Jadi, apakah polisi ‘preman’ juga ditangkap waktu operasi preman?

kaga lah bang.. entu kan namenye tekab.. plokis juge die..

diem luhh..

(mrengut mbari nyulut rokok..)

Mari meloncat dari kebingungan, dan masuk dalam ‘preman’ yang tak lain adalah judul album Ikang Fauzy di tahun 1987. “Pak cik pak pak..preman preman oh oh.. Pak cik pak pak metropolitan. Pak cik pak pak..preman preman oh oh..Pak cik pak pak metropolitan..”. Album ini sangat laris di eranya.

Coba baca syair lagu ini. Agak mengherankan, mengapa waktu itu lagu tidak dilarang beredar oleh pemerintah di bawah Orde Baru. Padahal di era yang sama, lagu Hati yang Luka oleh Betharia Sonata sempat dilarang karena sangat cengeng. Apa artinya pemerintah lebih mendukung aksi ‘preman’ daripada ‘Hati yang Luka’?

romannye serius amat bang.. hahahaha….

biariinn.. rungsing aja luhh…

Hati yang Lukaaa.. aa.. aa.. hahaha..

 

(by. Jabrik)


ditulis oleh Jabrik pada: 12 Maret 2013; jam 03:50 ◄

Baca juga:

Kambing Hitam
Preman
Koruptor vs Pelaku Korupsi
Obrolan Tukang Ojek

Saya tulis kembali dari blog saya http://bangjabrik.wordpress.com

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler