Kenapa Kita Masih Saja?
Kenapa kita masih saja berdebat
Bukankah rambut kita sama lebat
Hitam cemerlang pesona malam
Lalu kenapa kita buat jadi mencekam.
Kenapa kita masih saja bertikai
Hanya demi sebuah nilai
Lalu saling tikam menuju kursi
Sungguh itu mengikis hati.
Salam kita masih sama
Darah dan semangat kita tidak berbeda
Senada dalam dua warna berbeda
Menyatu, membuatnya indah mempesona
Kenapa kita masih saja mencaci
Bukankah jiwa kita terikat janji
Sadarlah, janji kita bukan janji seorang politisi
Tanpa berdosa, ia mudah mengingkari
Lambat - lambat kau lumat sendiri
Buah dari api yang kau buat sendiri
Memecah jiwa menjadi bagian - bagian yang saling mencaci.
Jiwa yang hidup dalam satu pribadi.
Kenapa kita masih saja!!
Mau dikotak - kotakan seperti mainan kanak - kanak
Dengan rela dibakar hanya karena paradigma tak perlu
Demi kehormatan palsu yang semakin membisu.
Tidak lihat seorang anak sedang berpeluh
Untuk ibunya berteriak gaduh
Seorang bapak tanpa sadar menikam
Putranya jatuh terkubur dalam - dalam.
Kenapa kita masih saja!?
Egosentris sentimen etnis
Dalam rangkaian jari yang begitu simetris
Bendera kita bukan sekedar persatuan simbolis.
Sang senja.
Komentar
Tulis komentar baru