Skip to Content

sahabat memperbaiki semuanya

Foto fhathyolala

 

Sahabat Memperbaiki Semuanya

“lagi cerita apa nih”. Tanya Rald penasaran apa yang kami berdua cerita.

            “mau tahu aja atau mau tahu banget”. Balas Viola dengan bertopang dagu menunggu jawaban dari Rald.

            “ya dua-duanyalah”. Balas Rald kembali dengan yakin.

            “kalu begitu ayo gabung sama kami”. Ajak Tiara dengan mengulaskan sebuah senyuman manis.

            “kamu mau tahu cerita kenapa aku dan Vian tak saling bicara”. Kata Tiara memancing keinginan Viola kembali.

“mau. Kasi tahu donk”. Kata Viola dengan memohon.

            “begini,sebenarnya aku dan Vian dulu pernah berteman tapi hanya sebuah kesalahan yang membuat pertemanan kami hancur”. Kata Tiara.

            “ memangnya apa sih masalah kamu sama Vian”. Tanya Rald.

            “pernah waktu ada acara dulu, Vian pernah mengejekku. Aku pun marah dan pergi meninggalkan Vian sendiri. Aku tak pernah mengajak Vian bicara. Aku tak ingin ketemu sama dia. Aku selalu menghindar dan tak ingin melihatnya,karena jika aku melihatnya aku ingat kejadian itu. Jadi aku lebih memilih tidak berkomunikasi sama dia”. Kata Tiara dengan sorot mata yang bersalah atas kejadian itu.

            “ jadi kenapa sampai saat ini kamu masih menghindar dari Vian?”. Tanya Viola.

            “ sebenarnya masih ada masalah lain selain masalah itu”. Kata  Tiara.

            “apa masalah kamu sama Vian?”. Tanya Rald yang semakin penasaran tentang yang terjadi sebenarnya.

            “ kamu pernahkan dengar gossip kalau aku suka sama Vian?”. Tanya Tiara kepada mereka berdua.

            Mereka berdua pun mengangguk.

            “ itu masalahnya. Aku dikirain suka sama Vian. Kata Tiara

            “ oh itu masalahnya”. Kata mereka berdua bersamaan.

            “ jadi aku mau minta tolong bagaiman caranya agar aku bisa berbaikan dengan Vian?”. tanya Tiara meminta pendapat kedua temannya tersebut.

            “ apakah kamu ngak bisa bicara langsung sama dia”. Kata Rald memberikan solusi.

            “ mana bisa aku katakan langsung sama dia. Aku kan perempuan aku pasti ngak bisa”. Kata Tiara dengan raut wajah cemberut.

            “ aku punya ide”. Kata Viola

            Mereka pun berbisik. Dan di akhir perbisikan tersebut mereka akhiri dengan tos. Mereka pun membuat kartu ucapan maaf kepada orang yang mereka tidak ajak bicara.

“ akhirnya selesai juga”. Kata mereka bersamaan.

Mareka pun saling berganti kartu,supaya mereka tidak bicara lansung sama orang yang mereka tidak ajak bicara. Akan tetapi  suatu kejadian sebelum rencana itu berjalan lancar. Kartu yang dipegang oleh Rald kedapatan oleh guru. Ternyata kartu itu milik Tiara. Wajah Tiara pun memerah pada saat guru itu membaca isi kartu tersebut.

“ untuk siapa kartu ucapan maaf ini”. Tanya guru yang mendapatkan kartu itu.

Serentak anak-anak satu kelas berteriak bahwa kartu itu untuk Vian. wajah Tiara semakinya memerah. Guru itu tidak marah,malahan guru itu yang memberikan kartu itu kepada Vian,karena sebenarnya tidak apa-apa jika kita meminta maaf kepada sesama kita.

“ saya saja yang memberikan kartu itu kepada Vian”. kata Tiara dengan wajah memelas.

“ tidak usah biar saya saja yang memberikannya kepada Vian”. kata guru itu.

Guru itu pun keluar kelas diikuti oleh segerombolan temanku.

“ mana Vian?”. tanya guru itu.

Vian pun datang dan mengambil kartu itu. Salah satu dari segerombolan temanku berteriak.”itu dari Tiara.

Tiara hanya bisa tertunduk pasrah. Tak lama kemudian balasan dari kartu ucapan maaf itu datang. Tiara langsung membacanya dan tersenyum puas karena Vian memaafkan Tiara dan Vian juga minta maaf atas kejadian waktu itu.

Tiara pun pulang dari sekolah bersama dengan Viola dan merasa senang sekali,karena akhirnya masalah antara dia dan Vian selesai.

“ kenapa kamu senyum-senyum sendiri?”. Tanya Viola ketika melihat temannya tersebut senang sekali.

“ tidak aku hanya senang sekali karena akhirnya masalah aku dan Vian akhirnya selesai”. Kata Tiara.

“ udah deh jangan terlalu kesenangan karena itu hanya lewat kata-kata aja balum secara lisan. Jadi kapan kamu kan minta maaf sama Vian secara lisan?” tanya Viola.

“ aku usahakan sih sebelum ujian semester”. Kata Tiara

Sehari sebelum ujian semester mereka  salin bermaaf-maafan.

“kini saatnya kamu harus minta maaf sama Vian”. kata Viola.

“ aku sudah minta maaf sama dia”. Kata Tiara.

“ kapan?”. Kata Viola penasaran.

“ tadi depan pintu. Masa kamu ngak lihat aku sama dia di bermaafan kamu kan tadi duduk  di dekat pintu.” Kata Tiara dengan heran.

“ aku sih ngak merhatiin kamu tadi. Soalnya aku lagi kerja tugas.

Tak lama kemudian Vian pun masuk kelas Tiara bersama dengan satu temannya bermaaf-maafan dengan teman kelas Tiara.

“ kamu harus minta maaf sama Tiara”. Kata teman-teman sekelas Tiara.

“ ngak usah Vian tadi sudah minta maaf sama aku”. Kata Tiara.

 “ ngak boleh kalian harus damai dengan disaksikan oleh kami sekelas”. Kata Viola.

Vian pun langsung meminta maaf kepada Tiara.

“ aku minta maaf yah Tiara”. Kata Vian.

“ aku juga minta maaf yah Vian”. Kata Tiara.

Satu kelas pun bersorak karena Tiara dan Vian telah berdamai secar lisan. Dan akhirnya Tiara dan Vian pun berteman seperti biasanya.

 

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler