Skip to Content

SUATU HARI DI BELANTARA BARU

Foto izat gunawan

saya telah jatuh cinta pada seekor  kenari betina yang berekor jingga, sayapnya pun merah. Saya yakin, jantan urakan seperti saya ini akan susah ditaksir oleh betina-betina dengan rupa seperti itu. Maaf, sebenarnya bukan rupanya tapi lebih kepada warna ekor dan sayapnya itu. Hampir tidak ada kenari kenari betina dengan ciri ini. Celakalah jika saya biarkan dia melintas kosong begitu saja. Saya melamarnya dan saya mendapatkan kicauan merdu sebagai balasannya. Kami menikah dan telah mempunyai seekor jantan dengan sayap serupa kereta kencana tanpa kuda. Ah,tak terkira bahagia saya hidup bersama mereka.

untuk mengungkapkan rasa syukur saya, saya selalu menyanyikan penggalan syair yang saya tulis sebagai hadiah pernikahan untuknya.

“kenariku betina dengan ekor jingga, kenariku betina dengan sayap merah

 dan aku kenari terbang rendah”

selanjutnya kami pindah ke belantara asal betina saya tercinta. Disana sungai-sungai masih lebar,pohon-pohon masih rindang, kami bermukim dengan sentosa sampai suatu saat prahara singgah dan bertahan disana.

Sebelumnya belantara ini adalah belantara tetangga, Seluruh Makhluk dan benda-benda di dalamnya harus berjuang mati matian untuk bisa merdeka mengatur wilayah mereka sendiri. Setelah otoritas ini didapatkan, maka untuk layaknya sebuah wilayah yang harus memiliki raja guna mengatur sistem kehidupan di belantara ini dengan nilai-nilai, dibuatlah sebuah pemilihan pimpinan, dan karena disini tidak menganut hukum rimba maka Pesta demokrasi bagi penghuni belantara digelar. Setelah bersaing dengan kerbau, kera, kuda, domba dan buaya terpililah seekor lebah sebagai pimpinan belantara kami. Si lebah menang telak dari pesaing lainnya.  Bersama seekor Labrador retriever  (jenis anjing yang pintar dan suka berenang) sebagai wakilnya, kami mempercayakan si lebah memimpin dan membuat aturan-aturan dalam belantara.

Si lebah ini meskipun berbadan kecil ternyata memiliki jiwa yang besar, sabar serta bijak. Dia juga tak suka banyak bicara. Bagi saya dan keluarga kenari lainnya, bahwa se isi belantara tidak salah memilih raja. Bukan karena dia besar atau menyeramkan tapi karena dia kapabel menjalankan peran ini dengan serius dan sadar. Pemerintahan baru pun dimulai !!!

entah bagaimana selama lebah bijak ini memimpin kemalangan seringkali merapat dibelantara ini. Selalu saja ada hal-hal mencemaskan yang terjadi dan yang paling mengkhawtirkan adalah kondisi penghuni lembah. Semakin hari semakin banyak makhluk-makhluk disini yang menjadi gila kemudian tubuh mereka berubah menjadi bentuk lainnya, misalnya saja dalam beberapa kurun waktu terakhir banyak domba yang membabi buta dan menjadi serigala, atau kerbau-kerbau yang bosan menjadi makhluk berkaki empat. Sebahagian besar kerbau-kerbau itu bersepakat menghilangkan sepasang kaki depan mereka kemudian mereka belajar berdiri seperti manusia. Bagi mereka hal itu lebih “macho” dan memberikan kelegaan tersendiri. Bukan hanya itu, Kawanan kera kera hitam pun sekarang ini lebih suka menyantap kuda atau buaya. hal ini menyebabkan perang yang tiada henti antara kera dan kelompok kelompok yang mencegah kepunahan kuda atau buaya seperti kelompok anjing,ulat, tapir dan anoa. Malah mereka kini sedang mengajukan protes besar-besaran meminta pembangunan kandang listrik untuk kera-kera yang menyimpang.

Belantara ini terus bergejolak. Keseimbangan alam dan rantai makanan terancam !!!

Tidak ada lagi satupun klan makhluk di belantara ini yang ingat bagaimana dulunya mereka bahu membahu tanpa memandang jenis untuk mencapai wilayah yang otonom.

Saya prihatin. dan lebih spesifik lagi bahwa saya mulai membenci kebisingan-kebisingan yang terus lahir akibat ketimpangan disini. Saya sadar, seekor kenari kecil seperti saya mustahil menciptakan sebuah perubahan besar bagi mekanisme di belantara ini. Bahkan kicauan seratus ekor dari kami tidak mampu menembus radius 2 km. Tapi akan lebih buruk lagi jika memasrahkan semuanya pada situasi dan waktu.

“kenariku betina dengan ekor jingga, kenariku betina dengan sayap merah

 dan aku kenari terbang rendah”

Yang saya tahu, syair ini pernah menuntun saya pada rasa cinta, bukan tidak mungkin jika dia juga mampu menggandeng  makhluk lainnya pada hal yang sama.

Gerilyapun dimulai !!!

saya bersama beberapa ekor kenari lainnya yang memiliki cara pandang sama terhadap semua kekacauan di belantara ini menyepakati satu hal  bahwa “syair syair kenari harus bermetamorfosa menjadi virus-virus yang mampu menmbus kulit makhluk-makhluk dibelantara ini dengan harapan mereka akan punya cara pandang yang lebih arif dalam menghadapi perubahan-perubahan drastis” . Perubahan toh tidak untuk dilawan melainkan diadaptasi untuk menciptakan lompatan-lompatan yang lebih tinggi.

Kami sepakat.

Argumentasi ini kami diskusikan bersama si lebah. oh tidak, mulai saat ini saya sebut saja dia sebagai Sang lebah. barangkali ini lebih baik untuk seorang pemimpin yang punya rasa perduli . baiklah, Kemudian sang lebah menyetujui pikiran pikiran kami dan malah menjadikannya sebagai salah satu strategi untuk mengembalikan situasi stabil pada belantara yang dipimpinnya ini.

Rombongan kenari pun mulai berterbangan di seluruh belantara ini sepanjang waktu, mereka hanya pulang ke sarang untuk makan. Seluruh kenari berusaha terbang ke sudut sudut belantara untuk menyanyikan syair ini dengan harapan akan ada kelompok kelompok makhluk yang bersimpatik mendengarnya, mencernanya dan mendapatkan spirit untuk segera mengakhiri kekacauan hidupnya sendiri.

belum ada akhir dan barangkali tidak bisa berakhir kisah ini. ,Dia tengah berlangsung ketika saya meriwayatkannya padamu. Entahlah.

“kenariku betina dengan ekor jingga, kenariku betina dengan sayap merah

 dan aku kenari terbang rendah”

Saya melakukan hal yang sama hingga hari ini. Saya hampir tidak punya waktu bernafas. Tapi tak apa, Lebih dari pada sebuah tujuan sang lebah untuk menghadirkan keseimbangan serta nilai nilai, bahwa saya sangat mencintai syair ini dan berniat akan terus mendendangkannya sampai kapanpun bahkan ketika seluruh belantara telah mencapai titik harmonis yang sempurna.

 

Sigi, okt 12

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler