Kalut. Dan banyak muslihat. Dua kalimat itu yang terus mengalir di sendi-sendi tubuhku. Ku pikir, badanku pun ikut lelah dengan kemauan diri yang sangat absurd untuk dimengerti. Bahkan, sangat mungkin terjadi, tatkala kutuliskan huruf-huruf ini dengan penuh konsentrasi, segalanya terasa remuk redam.
Komentar Terbaru