Perempuan Jalang

Rabu, 01/11/2017 - 15:13 — Joan Udu

PEREMPUAN JALANG, 1

Di perempatan kota, sepasang mata jalang menyala

senyum-senyum mungilnya hangus terbakar tanduk-tanduk kerisauan

IRAMA NAN BERSENANDUNG

Rabu, 08/06/2022 - 17:58 — Kemirau

IRAMA NAN BERSENANDUNG

Kemirau @ Sang Murba

“HAIRAN sungguh aku dengan orang sekarang!” Rasa kesal jelas terpancar di wajah Long Nah. Segala yang terbuku di hatinya selama ini bagaikan tidak tertahan-tahan lagi.

Molotov Terakhir

Rabu, 31/01/2024 - 16:25 — Salman Imaduddin

peluru melesat. menerobos kulit yang asing. menembus dada berdetak tegas

pemilik langkah yang enggan mundur

walau udara memanas di dalam kepala

Belum Usai

Senin, 24/04/2023 - 11:01 — Lalik Kongkar

Isi kepala yang terkelupas barisan perhitungan logika angka satu plus sepuluh titik enam akar dua, yang kau yakini tak ;pernah ku temui di saat aku bekerja

Perempuan JalangJoan Udu	IRAMA NAN BERSENANDUNGKemirau
Molotov TerakhirSalman Imaduddin	Belum UsaiLalik Kongkar

Prosa

Nasehat Iblis

Sabtu, 13/04/2013 - 22:58 — Ibra Derrida

" Wahai manusia, jangan biarkan Tuhan membuka kamus kalian ! " teriak Iblis menjelma bisikan dalam telinga para sastrawan , " Dia berjanji akan mengintervensi bahasa kalian, dan menghapuskan kata 'Kesendirian' " tambahnya dengan nada lumayan putus asa .

Rembang, 13/04/13

Tambah komentar baru
1613 dibaca

Rindu Setengah Hati

Sabtu, 13/04/2013 - 22:38 — Subhan Palsu

Prosa

Tambah komentar baru
853 dibaca

Rindu Setengah Hati

Sabtu, 13/04/2013 - 22:37 — Subhan Palsu

Prosa

Tambah komentar baru
871 dibaca

pilihan

Jumat, 12/04/2013 - 10:22 — ami azurra

CERPEN RD.KEDUM

Jumat, 12/04/2013 - 07:20 — RD.Kedum

BINTANG DI LAUT KUALO

Cerpen; RD. Kedum

CERPEN RD.KEDUM

Jumat, 12/04/2013 - 07:18 — RD.Kedum

CIK MARINA

Karya RD.Kedum

CERPEN RD.KEDUM

Jumat, 12/04/2013 - 07:16 — RD.Kedum

Prosa

AROMA PINUS DI DERMAGA LOBAM

Karya : RD.Kedum

IKRAR CINTA

Rabu, 10/04/2013 - 10:55 — fatimah az zahra

Prosa |
Puisi Cinta

Catatan Untuk Istriku

Selasa, 09/04/2013 - 15:14 — Adri Wahyono

Prosa |
Cerpen

Hariman baru saja menyelesaikan tulisannya dan menarik nafas dalam-dalam berulang-ulang. Tapi perasaan lega tak kunjung didapatnya. Saat menulis tadi bagaikan berada di sebuah medan peperangan yang menegangkan dengan berbagai macam ketakutan, kepanikan, kebencian, kemarahan, kesedihan, dan kebingungan. Campur aduk menjadi satu.