Skip to Content

2019 Bersama Santri Damailah Negeri

Foto Muslih Al Badri
files/user/8147/IMG_20181104_200910_705.jpg
IMG_20181104_200910_705.jpg

Bersama Santri Damailah Negeri

Oleh : Muslih Al Badri

Dulu kami pernah dimaki, dimusuhi bahkan berkali-kali kami pun pernah dikhianati, dibohongi.

Bahkan oleh mereka yang mengaku teman sendiri

Walau begitu, kami tetap mau berbagi, berbaik hati membuka ruang. Bagi kehidupan kini dan nanti.

Karna kami cinta NKRI.

Lambat laun, kami mulai didekati. Mungkin mereka mulai faham siapa kami. Atau malah hanya ingin bernegosiasi untuk meningkatkan citra pribadi?

Ah, entahlah kami tak mau berfantasi

Kami tetap fokus mengaji, mendalami ilmu-ilmu yang bertebaran di muka bumi tentunya lewat sanad dari para Kiyai

Bukan hanya sekedar mengaji lewat mesin pencari

Toh itu yang sudah diperintahkan oleh nabi. Kami tak peduli walau mereka tak menghargai kami, atau karya-karya kami.

Kami tak peduli kami tetap fokus mengaji.

Lambat laun mereka mulai mengaku-aku menjadi golongan kami

Sepertinya mereka mulai sadar u sekedar mencari popularitas disana sini agar diakui?

Entahlah, kami tak mau berkhayal tingkat tinggi

Kami tetap fokus mengaji lagi dan lagi

Lewat bait-bait nadhom seperti Imrithy hingga Alfiyah Ibnu Malik Al-Andalusy

Atau lewat kitab Turots ulama sejati seperti Fath qoribnya Ibnu Qosim Al-Ghozi, hingga Fath Wahabnya Syekh Zakariya Al-Anshory

Dan terkadang Fath Izzarnya Kiyai Abdulloh Fauzi juga jadi konsumsi walau selingan saat suntuk menghampiri.

Pagi hari saat orang-orang sibuk berbondong-bondong mengais rezeki atau sibuk dengan urusan duniawi kami mulai mengaji

Sebagian melantunkan Tasrifnya Kiyai Ma’shum Bin Aly, sebagian lagi ngaji bandongan hingga mentari menampakkan diri

Kami tidak pernah diajarkan putus asa, tidak juga diajarkan cara untuk manja sampai kami tak mengenal kata menyerah

Ro’an dan kerja bakti itu hal biasa bagi kami. Bahkan ngecor di Ndalemnya Pak Kiyai atau pondok putri adalah makanan ringan sehari-hari.

Kami tak merasa itu kerja Rodi

Kami hanya ingin mengais Ridho Kiyai

Mungkin mereka tak faham apa itu ridho guru. Bahkan sebagian mereka menggerutu saat sering diperintah ini, itu

Tapi bagi kami, nderek dawuhlah itu pasti.

Hingga suatu hari, Bapak Presiden Jokowi memberi titah kepada para Menteri supaya memberikan kado terindah bagi kami.

Menetapkan 22 Oktober sebagai Hari Santri

Kami tetap mengaji, menikmati hal ini

Guna menggapai Ridho Kiyai Ridho Illahi

Karena kami, santri Al-Iman Bulus Asli.

Bersama Santri Damailah Negeri.


Renungan santri untuk NKRI

Al-imam bulus gebang Purworejo jawa tengah

Komentar

Foto Muslih Al Badri

Mohon koreksi

Mohon koreksi

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler