Tujuh purnama aku tunggu
Wahai betinaku
Pada malam aku panggil dirimu dengan syair
Entah di mana engkau berada
Darah jantanku menggalir ditubuh ini
Datanglah sang pujangga
Engkau penghuni di pulau dewata
Dengan bunyi-bunyianmu
Bertahta dengan nafsu
Untuk aku jerat di malam
Dan sepanjang malam
Biar aku tasbih dirimu di kerinduan
Wahai betina dengarkan suaraku
Adalah bara api
Mekar rindu itu
Aku sertai dengan sesajian untukmu
Supaya aroma menusuk kaldu
Engkau terangsang dengan birahi
Pedulilah aku dengan malam
Purnama kita tunggu
Wahai bermahkota
Selat yang mana aku berenang
Di sini
Aku tak peduli dengan wujudmu
Biarpun kau sang Ratu
Aku jamah dirimu seperti Cairan dan sutra
Aku panggil dengan pewangin dan jaitun
Jemputmu ketempat
Di gurun
Sepertinya kita hidup makluk mulia
Ini bukan istana aku
Rumahku
Aku eja dan aku hitung hariku
Bersamamu
Seperti janjiku
Aku terlusuri pelangi titihan bidadari
Rintihan wanita pelaku
Aku berjudi
Pada sifatmu
Membuang resah
Keangkuahanku
Selimuti aku dengan sutramu
Dan hilang cemara aku pandang
Komentar
Tulis komentar baru