Skip to Content

AIR MATA DI UJUNG TIMUR TANAH PAPUA

Foto Aleks Giyai

Oleh: Anton VW & Cinde

Aku terhenyak melihat sudut Patriakhi
Dari metodologi cerita kehidupan
Di ujung Timur Tanah Papua

Aku prihati,
Pandangan perempuan sebagai penyebab masalah sosial
Terhadap tiga kelompok:
Perempuan janda, lesbian kota, dan pekerja seks,
Di ujung Timur Tanah Papua

"Calalai dan Calabai"

Stigma dan pemarinalan masyarakat,
Lalu,
Siapakah yang bertanggung jawab,
Atas segala identitas dan moralitas,
'tuk mencegah penularan Aids/HIV,
Lalu,
Manakah pemahaman dan pengetahuan itu,
'tuk menghasilkan cara pencegahannya,
Di ujung Timur Tanah Papua!

Ketika,
Penyakit kusta dianggap aib,
adakah langkah membangun Leprosorium, pola isolasi,
Ketika,
Cepatnya penyebaran AIDS/HIV
Keseimbangan individu harus terjadi,
Nutrisi, sayur mayr, buah-buahan,
Di ujung Timur Tanah Papua!

Aku menangis,
Manakala menyaksikan angka kematian
186 anak balita per seribu kelahiran
atau 9000 anak balita meninggal pertahun,
1161 kematian ibu bersalin pertahun,
sekitar 578 ibu meninggal setiap tahun,
Jumlah pengidap AIDS/HIV dikalangan ibu,
Jauh lebih tinggi dibandingkan kelompok PSK,
Di ujung TimurTanah Papua

Genangan airmata-airmata,
Dalam konflik keluarga dan masyarakat,
Stigmasi, Diskriminasi, hilangnya Masa Depan!
Mengalir ke kaki, membentuk sungai airmata,
Renungkan, wujudkan dalam doa,
Nyalakan lilin-lilin kecil, bersama-sama

"Remember the cause, Renewing our commitment"

Agar menyentuh Hati Hati penuh kasih,
Agar masyarakat peduli bangkit,
Agar masa depan dunia itu ada,
Dari ujung Timur Tanah Papua!
Jangan biarkan airmata itu kering!
Airmata-airmata di ujung Timur!
Wahai,
Airmata Tanah Papua
Adakah cara terbaik dan tersedia untuk itu?
Ataukah,
Menunggu tetesan air dari langit
'tuk menghapuskan air mata di uung Timur
Duh, para sahabat-sahabatku
Oh, Papuaku tercinta.

Buku Kumpulan Puisi "CANDLELIGHT"

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler