aku mengembara
membaca segala aksara
dalam buruanku yang singgah
hingga hujan turun memanah parah
jiwa sudah lepas kendali
genggaman angin tak mampu kuakali
amarah tersimpan menjadi dengki
mimpi telah mati, mimpi telah mati!
hai!!
anjing hitam yang melolong
begitu lantang suaramu menantang
meski diri lahir dalam goronggorong
tapi, kau telah tikam mata tuan dengan garang
jenggala semakin hitam
semak tak bertuan menutup akal
panji-panji merah terbakar dendam
nyanyian penuh darah menyangkal janggal
lawan ketidakadilan!!
meski kita terus terjungkal
lawan ketidak adilan!!
hingga kita kembali kepada asal
lampung, 1998
Komentar
Tulis komentar baru