Skip to Content

Perempuan Jalang

PEREMPUAN JALANG, 1

 

Di perempatan kota, sepasang mata jalang menyala

senyum-senyum mungilnya hangus terbakar tanduk-tanduk kerisauan

IRAMA NAN BERSENANDUNG

IRAMA NAN BERSENANDUNG

Kemirau @ Sang Murba

 

“HAIRAN sungguh aku dengan orang sekarang!” Rasa kesal jelas terpancar di wajah Long Nah. Segala yang terbuku di hatinya selama ini bagaikan tidak tertahan-tahan lagi.

Molotov Terakhir

peluru melesat. menerobos kulit yang asing. menembus dada berdetak tegas

pemilik langkah yang enggan mundur

walau udara memanas di dalam kepala

Belum Usai

Isi kepala yang terkelupas barisan perhitungan logika angka satu plus sepuluh titik enam akar dua, yang kau yakini tak ;pernah ku temui di saat aku bekerja

Joan UduPerempuan JalangKemirauIRAMA NAN BERSENANDUNG
Salman ImaduddinMolotov TerakhirLalik KongkarBelum Usai

Karya Sastra

AKU ADALAH SELUSIN BANGKAI (tak berbau)

Puncak segala rindu adalah ruang temu Yang aku tak tau kapakah tiba waktu Dan bila ternyata rindu kita berakhir sebelum itu

Alasan Pengunduran Diri

Sejak dua puluh tahun silam

Bukankah anda seorang penyair?

Iya, tapi sekarang tidak

Kenapa?

Karena puisi saya dianggap tidak mempunyai harga diri dan

Hari Ini Kita Bersama

Hari ini kita bersama Mengikuti cahaya kehidupan kita

Kesah

Aku tiada lagi harum,
disebabkan zaman terik menatap ku,
meski ikrar itu telah ku pancang pada anjungan bersajak,

(Masih tentang) Entah

Malam merisalahkan aq pada degup mu,
mengambang ditapal batas,
yang aq adalah biduk kau sandar,
setelah melayari lancang pesiar,

Rendez Vous

Sebuah rendez vous buat kamu.

Ketika jarum jam bergerak mundur.

Kembali kamu memberiku wajah.

Seutas bayangan jerit hati: Bayangan Cinta.

Menugur Bulan

saat dahan dan ranting dilangkah senja
hujan tak henti mengguyur gelap malam.
bulan tersiak dalam kelam
cahayanya kian tumbang
jatuh di penubungan.

setiba dipersimpangan

Berkejaran....

Tak ada yang berhenti

ketika aku lelah mencari

Semua tetap berlari

dan tak hendak peduli

Tatapku acap berbayang

melihat ke belakang

lanskap maghrib saat adzan jeda

LANSKAP MAGHRIB SAAT ADZAN JEDA

 

Maghrib hening

cuaca bening

kelepak kalong

hati kosong

DALAM KAMAR MANDI

DALAM KAMAR MANDI

Tanggalkan

baju kepura-puraanmu

selembar

 demi selembar

hingga terpampanglah segalamu.

 

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler