aku hanya bisa terpaku bisu
melihat nasibku terseok-seok
bagai ombak yang tak jemu ke tepi
hanya menatap malu
seluruh raga t'lah berupaya
pena luka menancap dihati
luka yang kau tuilskan
gairah yang hilang bersama senyum
ooh kunang-kunang kecil
kau coba menghibur hati ini
dia yang kucinta berkhianat
kini kepakan sayap mungilmu menemani sepi
malam ini...rasanya sepi sunyi senang hadir disini
aku tatap daun yang berisik
berisik diterpa angin
candaan mereka
derap angin yang menerpa
sejuk diwajah
hingga aku lupa
kalau aku baru saja terluka..
hai kunang-kunang mungil
teruslah menari
dedaunan teruslah bercanda dgn angin
semarakkan hatiku yang kini mati
hingga bisa hidup kembali
Komentar
Tulis komentar baru