Skip to Content

AKU MENUNGGUMU

Foto sunusijanjitojajale

aku menunggumu bila pagi

kala cahaya mentari menjalari

pucuk pucuk pohon kelapa

bersama angin laut yang kering

menghembus kemuraman wajahku

dengan hati yang lesu

kubuang pandang kelautan

di ujung semenanjung

diempasan ombak pantai

dengan rambut tak terurai

dalam setia dan rindu

 

aku menunggumu di gunung gunung yang jauh

aku menungumu di lembah lembah yang sunyi

aku mencarimu didingin malam

diantara kerut merut dahi nelayan

yang bertarung melawan badai

yang sedang menjaring ikan

di tengah hitam lautan dalam

 

kucari kau di wajah anak anak yang miskin

yang terlantar ditepi jalan

kucari kau dihati para demonstran

yang meneriakkan kebenaran

yang merindukan keadilan

 

kulihat kau berdiri

diantara baris baris puisi

dan aku mencarimu juga disana

aku menunggumu dalam sengsara

dibawah gedung gedung istana

 

aku mencarimu di wajah bulan yang tersenyum

aku mencarimu di wajah bunga yang harum

dan kutunggu tunggu datangmu

diantara wajah kota jutaan

di mall dan terminal

di mesjid dan taman kota

 

kalau aku merintih

dalam lelah dan mengeluh

dalam laparku seluruh hari

kubertanya pada bintang yang bersembunyi

kutanyakan pada hati yang asing sendiri

 

kutanyakan pada mereka

di kedai kopi dipinggir jalan

kucari kau di cafe malam remang remang

atau pada orang yang kumpul di tengah pasar

aku mencarimu di daun daun yang layu

aku mencarimu di kuntum kuntum yang tersenyum

bahkan di reranting dan dahan kayu yang rontok melapuk

 

kutanyakan pada orang orang yang lewat

kucari pada tumpukan buku berdebu

bahkan di kitab kitab suci yang dimuliakan

kucari kau di wajah tuhan

namun tak mudah dapat jawaban

yang bisa membikin tentram

yang segera menghibur hati

 

pada pekerja di pelabuhan

yang memikul beban muatan

pada siang hari yang panas

kucari kau di wajah pemulung

yang mengais sampah di bawah jembatan

bahkan pada pelacur murahan

yang terserang penyakit

kutanyakan engkau dimana

 

kutanyakan pada mereka

diantara wajah yang tak kukenal

kapan kapal berlabuh

merapat di dermaga hati

 

lama baru ada jawaban

setelah letih menjelajah

pantai demi pantai sepanjang cita

ternyata yang kucari ada di hati

karena ia segera memberi tahu

pulanglah ketanah air penyair....

 

(makassar, 24 januari 1968)

 


karya awal yang sempat tercecer kutemukan diantara tumpukan buku tua berdebu

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler