Senja perlahan luruh, cahaya merah jingga di ufuk langit
remang campur gelap merayap menyelimuti bumi
dalam keremangannya kurindukan purnama
ketika purnama muncul kutepis wajah rembulan
aku merasa bosan menatapnya, dan kurindukan bintang-bintang
ketika bintang-bintang bertebaran di langit
rasa bosan pun menyergap, dan kusingkirkan bintang-bintang
Dalam kegamangan aku merindukan matahari
namun matahari tak pernah bersinar di malam hari
kulihat cahayanya yang menyinari wajah bintang dan rembulan
ah engkau tak nampak, namun cahayamu memancar dikegelapan
mengukir kemilau malam dengan tangan yang tersembunyi
tiada yang tahu engkau tengah bersembunyi di mana
Aku merindukan matahari
namun ketika ia hadir di siang hari, kuhindari tatap tajam matanya
ia yang dekat terasa menyengat, dan kuharap waktu itu segera berlalu
kuharap segera senja 'kan tiba, agar aku terhindar dari hawa panasnya
namun ketika ia menghilang di ujung senja, rindu kembali menyelinap
dan kucari bayang-bayangnya dalam kegelapan, hingga penghujung malam!
Komentar
Tulis komentar baru