"Aku Padamu"
Serupa deru memburu. Mengibas di malam, mengintai di petang, berjaga di pagi. Di lelap, kau igauan yang paling syahdu. Menjelma phoenix yang tak rela ditikam waktu. Adalah suatu ketika rindu menghujaniku dengan butiran siluetmu yang tabu, aku terjebak, limbung dalam detak. Aku ingin bertunas, menyentakkan sulur ke liang terdalammu. Aku padamu, kitalah jadi satu, berdiri tak berpenyangga, tegak menyatu di musim bercumbu.
(Muara Bulian, 161212)
Komentar
Tulis komentar baru