Skip to Content

"Ampuni-lah Aku"

Foto Yudi iLHam

Jiwa-ku.....,

mengapa engkau menangis...?

apakah engkau telah menemukan kelemahan-ku...?

Betapa pilu-nya air mata-mu yang pedih menikam hati...,

untuk sebuah kesalahan yang tidak engkau ketahui.....,

Sampai kapan engkau akan meratapi diri...?

Tiada lagi yang masih ku-miliki kecuali kata....,

yang menerjemahkan semburat impian...,

sebagai gejolak ambisi atau hidayah-mu....,

Jiwa-ku....,

cermati-lah daku.....,

Hidup-ku hanya terpayungi oleh ajaran-mu....,

sementara perihnya deritaku....,

mengiringi liku langkah-mu...,

Hati-ku yang dulu perkasa....,

menempati sebuah singgasana...,

kini hanya meringkuk bak budak terhina....,

Kesadaran-mu juga pernah....,

mengikrarkan kesetiaan persahabatan......,

namun kini berbalik memusuhi-ku.....,

masa remaja-ku adalah harapan....,

kini justru mengancam kelemahan-ku...,

Jiwa-ku....,

mengapa tuntutan-mu sungguh berlimpah...?

telah ku-jauhi pesona duniawi......,

demi mengikuti petuah arah...,

yang engkau wajibkan untuk ku-ikuti......,

Bersikap-lah adil pada-ku.....,

atau sekalian.....,

undang-lah Sang Maut.........!!

 

 

 


Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler