Skip to Content

Anak-Anak Bumi syam Mengugah

Foto Mr.I

Seorang Anak  berlari pontan panting

Tangan kirinya memegang perut berlumur darah

Sedangkan tangan kanannya memegan batu

Dengan pucat dan terus saja berlari menembus kabut asap

Diwajahnya terkias semangat keberanian

Takutnya sudah terkubur  dalam bersama kedua orang tuanya yang direnggut nyawanya

 

Anak malang itu terus saja berlari dan sesekali air matanya menetes

Gambarkan wajahnya bersedih karena dirundung luka dan duka

Tapi tetap saja tak henti melafaskan ayat-ayat Allah dibawah guyuran peluru dan ranjauh yang mampu koyak tubuhnya

tapi wajahnya sesekali berbinar-binar meyakini sepunuh hati akan secercah harapan dan pertolongan Allah karena dunia saat ini hanya diam dan menonton

 

Berlari mengejar sumber petaka zionis laknatullah

Tanpa sedikit gentar dan takut

Karena semua sudah terkubur bersama reruntuhan tempatnya bernaung

Bangunan tinggi tumbang terjungkal yang rendah tersentak berhamburan

Tumpah darah tempat berkeluh kesah

Tanah leleluhurnya  tanah para nabi rata bersama nestapa

Tapi semangat dan cita-cita untuk merdeka terus mengebuh

 

Anak  itu masih saja berlari sambil menengadah kelangit

Sambil lantangkan  lafats “Allahu Akbar,Allahu akbar,Allahu Akbar”tak henti

Tiada lagi luka yang terasa syahid fisabillah tujuan Akhirnya

Tetesan darah dan kesakitan yang tak terperi  dengan  ketakutan yang menghantui

Teriakan tangisan satu dua tiga bahkan jutaan anak hanya jadi candaan dan nyanyian yang tersuguhkan buat zionis Israel lannatullah dan sekutu-sekutunya

Istri-istri mujahin menjadi janda

Anak-anak yang masih  sangat kecil bernafas pun  masih tak beraturan sudah menjadi  yatim piatu

Luka,lapar  tak lagi mampu dibedakan yang ada tangis penyatu  satu rasa satu akidah

Ranjauh,tank-tank berlapis baja ,senjata kimia pesawat-pesawat tempur yang mengoyak tubuh dan tanah leluhurnya tak menyurutkan niatnya meninggikan Asma Allah

 

Dan Anak itu masih saja berlari mengejar deruh angin

Langkanya sesekali melambat mungkin karena terlalu lelah mengejar keadilan mengejar  hak yang terampas tapi dunia masih saja bungkam seribu bahasa

Dimana kita,dimana kita sebagai seudarah seakidah

Dimana keadilan sebagai hakim

Dimana prikemanusiaan sebagai tonggak memanusiakan manusia

Dan dunia masih saja diam sedangkan saudara kita diambang kehancuran

Suriah,palestina,yordania,libanon dia adalah satu  bumi syam yang diberkahi

Tidakkah  kita mengingat bahwa”jika penduduk syam rusak agamanya maka tak tersisa kebaikan buat kita”

 

Anak yang berlari memegang perut dan batu akhirnya tumbang

Tengelam dalam teriakan dan air mata menuntut keadilan  yang bagai dunia sekedar tontonan biasa

Suara-suara  kemanusian  menjadi sumbang perlahan hilang senyap bersama luka hanya bagai opera  bagi para zionis

Menyiksa membunuh anak-anak dan merampas kehormatan wanita-wanita hanya bagai mainan

Satu dua tiga anak terengguk nyawa dan kehomatan

Tapi pada akhirnya akan lahir ratusan  jutaan para syuhada

Pembawa  panji-panji hitam meninggikan nama Allah

islam dan  bumi syam adalah Haq

zionis menyentuh syahidfizabilillah  tujuan akhir

 

 ihzan.Tausar

makassar –indonesia 2017

 

 

 

 

 

 


*)hzan7.blogspot.com

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler