Skip to Content

Angin Alif-Mu Menghujam-hujam

Foto edi sst
files/user/193/Angin_Alif-Mu.jpeg
Angin_Alif-Mu.jpeg

 

Angin Alif-Mu Menghujam-hujam

 

Angin alif-Mu menghujam-hujam

Menyayat kulit waktu yang terbenam

Memukulkan detik-detiknya hingga pecah hati ini

Berkeping jadi perca kaca lalu memantulkan

Kilau pedang-Mu di mataku membatu

 

Saat air menghitam

Kapan kurasa hutan beronak liar

Di balik rerimbun semak ada jalan datar

Juga air mata biru mengkristal

 

Kini di depan kubur entah siapa

Angin barat terus memburu malam demi malam

Menampar-nampar kenangan di jalan itu

Bersama kelam yang menganga pilu

 

Masihkah kesiur daun kering yang jatuh

Menuntun langkah-langkah rubuh

Yang terus tersuruk, tak lagi utuh

Dingin bergetar, ada dan tiada

Wajah-Mu begitu subuh!

 

Semarang, Januari 2012

 


Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler