Serpihan puisi perempuan
Sebuah lamunan aku tentang kita berdua dulu
Buih di gelombang
Tak berwujud
Acap kali kita lewat jalan setapak itu
Telah padang ilalang berterbang bungnya
Kini telah serna
Di makan waktu
Kita bukan sang musafir kebetulan lewat
Dirimu juga tak tampak lagi
Dalam rindu bergandeng tangan
Hanya nyanyian cinta berdu aku dengar
Antara kau dan aku tak sekapal berlayar
Engkau pilih haluan lain
Tampa nahkodanya aku
Komentar
Tulis komentar baru