Aku sebatas debu..
Aku bergumul diantara celana-celana dalam yang tersingkir di bawa lentera jalan
Aku menghitung malam bersama sampah-sampah botol arak yang lelah terpinggir di tepi trotoar
Adik-adik ku belas kasih
Kakak-kakak ku cucuran keringat
Bundaku bumi,bapakku angkasa..
Masihkah kau mau bersahabat denganku?
Bermain di gang-gang becek..
Dan sementara anjing-anjing kurus tak jarang bergelayut manja di antara kaki
Serta bau selokan menyengat diantara tikus-tikus berlarian kesana-kemari
Tangan dan jemari ku kotor
Jangan berjabat dengan ku
Nada dan hati ku kasar
Kepala ku penuh kutu
Bisul dan nanah begitu akrab di raut muka ku
Aku tak lebih dari doa-doa yang terbuang
Santun ku saat jiwa ku tertidur
Sopan ku kala jiwa ku lenah
Selebihnya aku hanya kedekilan tanpa makna
Sudah lah kau yang suci ramah
Bermainlah di taman berharum aneka bunga
Memainkan musik pada perjamuan mewah
Tinggalkan aku beserta dunia ku
Yang entah dunia apa bagi mu
Aku sebatas debu
Tak mungkin menghiasai kanvas manis mu
Sembayang kita berbeda
Wudhu
Tayamum aku tak perlu
Sebab ketampanan dunia dan waktu,telah kurobek-robek didepan bapak ku..
Aku tinggal sebutir puing kepingan debu
Terlalu lucu bila singgah walau hanya di ujung tumit kaki mu...
21/02/2017
#antoksaja
Jendela Sastra
Komentar
Tulis komentar baru