Skip to Content

ARAK-ARAK MEGA

Foto Rina Kurniawati

ARAK-ARAK MEGA

 

Selagi air mengalir,

selagi pasir terhambur, dan raga tak gugur

Semua bisa saja kurengkuh

Hanya butuh cinta kau

 

Puan…

Kenangan panjang di malam itu, bersemi…

Terpaut rona-rona cakrawala senja

Tak mampu kugambarkan dengan sajak usang

Perihnya ulu hati tak restu

 

Tak bersua, jua tak bertemu

Lilitan rindu menggerus mega-mega

Mentari mulai redup dan tumbang di ufuk cakrawala

Sembari tengadah,

Mataku mulai berbicara

Sesal pilu sirna tak ada rona

 

Wahai jelita yang tak mampu kujabat hatinya

Ke segala penjuru, kucoba ukir parasmu

Sekali lagi,

Kucoba terka, kali saja kautelepati

 

Jelita,

Ajari aku melukis senja

Dari sayu matamu aku ingin belajar makna

Dari rindu yang menggumpal

Dari bait-bait puisi para pujangga

 

Jelita,

Akan aku bangun mahligai kata

Bak riak yang tak bosan menepi di pantai kenangan

Sebelum pulang pada gelombang lautan

 

Mengantar rindu ke peraduan

Sajak rindu ini kupersembahkan pada perempuan di hadapanku siang itu

Mencari bus menuju kota sambil bercerita

Sengaja kutautkan padamu wahai puan penyempurna kata

 

Angka-angka sudah terlalu membelenggu

Hingga kata mesra tak bisa lagi kuuntai

Padamu,

Aku berharap sesuatu

Pada mahligai penyempurnaan

 

(kelusuhan si JHON)

Magrib di jeda Jambi-Batang Hari, 280820

 

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler