ku genggam badai itu
dan akan terus ku genggam dengan tanganku
sampai saat ia luluh dan patuh
menjadi angin sejuk yang membelai jiwa lumpuh
jika tidak
akupun masih siap
aku sanggup
biarlah ia hantam pundi-pundi jemari
tiada beda
semua akan sama
ketika semua terbuka
tapi kepalanku masih siaga
Komentar
Tulis komentar baru