Malam yang pekat
Tak sangup aku hadang kedua telapak tangan pecah
Begita deras terjangan angin berlalu
Padamu aku telah berkata jangan berdusta
Malam aku berlari mengejar kau berlalu
bersama badai
Kau seperti jelmaan malam dalam pangkuan cahaya tembara itu
Diri ada biasmu
Mengapa berjadi
Terkadang kau rapuh
Aku tak sanggup belupakan
Dan badai itu
Sayang kau adalah
Lantera dimalan itu
PARIAMAN 21082010
Komentar
Tulis komentar baru