Dalam renta malam yang mulai retak.
Tiada seteru, embun bersenyawa pancuran udara.
Menabur benih-benih hari baru.
Tepi-tepi malam semakin terkikis,
Dekati gerak cahaya dari timur
Tak juga membawa mataku tertutup
Di atas daun-daun yang menguning
Kutipan yang berjalan berlalu lalang.
Menatap rupa-rupa cerita.
Sedenyut jantung, deku berteduh.
Tanpa menggugat realita menata jiwa,
Dalam alunan Kidung Pujian.
Wahai jiwaku yang bergeliat.
Bangunlah temukakan sayapmu.
Dan terbanglah melintasi indahnya semesta.
Imogiri, 16 Mei 2013
Yunianto Agus
Komentar
Tulis komentar baru