kemana lagi kuturutkan bisik, To…
setelah perjalanan lelah yang kutempuh
tak menyisakan apa-apa
selain letih yang tak bisa kuukur dengan sendumu
bukan…bukan…bukan wajah yang memukauku
tapi senyuman dan lirikan mata
kemana lagi kulangkahkan kaki, To…
sedangkan diam kita ibarat peta buta
yang tak mengarahkan langkah kemanapun
aku kehilangan arah ternyata
lalu kutelusuri Aek Busuk Siramiramian hingga Pakkat
kebekuan malah menelusup
pada bimbang yang semakin menderu
kemana lagi kuarahkan pandang, To…
jika wajahmu hanya seperti mimpi
satu diam setelah kupastikan padanya berlabuh
satu menghilang setelah kurapikan hati dalam kehati-hatian
dan satu menyentuh kebisuan
kemana lagi kutitipkan, To…
kemana….
kemana….
aku terpenjara…terpenjara…
aku terpenjara….
pada pendengaranku
pada langkahku
pada pandangku
aku terpenjara…terpenjara…
aku terpenjara….
Andam Dewi
Jum’at, 30 Mei 2014
Pukul 00.25 WIB
Komentar
Tulis komentar baru