Skip to Content

(Kumpulan Puisi)Belada Bocah

Foto Soei Rusli

Puisi Anak Negeri


 


Bersaut seruling lokomotif ditengah hari itu

Pelistas kuda endak ke seberang

Nyanyian mereka

Telah pergi

Sungai yang Berkaca

Pasir tak hidup pada habitat dan mati 

Mencari mata air yang padam

Bencana menghitai dan membatai rumah bambu

Dari ulu arus bangkai-bangkai

Bau amis dan busuk

Jembatan kayu gadang rel kereta api

Kau tak pernah Sepi syairku di jembatan rel kereta api

 

 

Gurun 2014


Bertanya Dengan bayangan pada cermin retak

 

 

 

Aku telusur diri dirumah tak berjendela

Dengan penunggu

Malam aku menerawangkan rembulan

Adalah ibuku untuk pengaduan

 

 

Aku sendiri meracik hidup yang senyawa

Saru namamu wahai ibu

Aku sekumpal darah terbuang

Mencari sang entak di mana

Akulah pewarismu dunia

 

 

Sungai Penuh 2012

 

 

 

Anak bangsa

 

Sore itu berdatangan anak anak

Dengan karung gone di bahu

Inilah phoretmu

Wahai negeri

 

 


Berjejer merapat dan anrri

Pergi sekapal entah kemana

Inilah gambaran yang suram

Wahai negeri




Padang 2013

Sujudku


 

 

Entah kabut,entah halimun yang pekat

Sisi ladangku hilang dalam pandangan

Rumput yang mati

Bukan aku bersujut dengan matahari pagi

Aku takut murkamu

Ya Allah terimalah amalku

Amin

 

Padang 2012 

 


Antara Dzikir Surau Dengan Dentuman Musik Rap Dan Dj

 

 

Berlalu panggilan tuangku di Surau Gadang

Tak ada penggajian

Berlalulang tinggalkan kubah

Memanggil

 


Bunyi musik bak dzikir menjawab

Majelis yang sepi

Mereka tertawa dan berpesta

Dengan arak ditangan

 


Para gadis tunduk seribu nikmat,ini buat kata mereka

Tuanku teruskan Dzikirnya

Bukan mereka tak ber agama

Tuli mata dan hati




Siulak 2013

 


@hce Soei Rusli

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler