Skip to Content

BERDAMAI DENGAN SENJA (SEBUAH CATATAN KECIL TENTANG SEKELUMIT KEKECEWAAN PADA PESTA DEMOKRASI BERNAMA PEMILIHAN UMUM)

Foto SIHALOHOLISTICK

Kita selalu bermimpi negeri ini adil makmur damai dan sejahtera dengan segala kerendahan hati dan kesadaran penghuninya

Kita selalu berharap pemerintahan negeri ini merodakan roda-roda yang menggelinding bernama ekonomi yang gonjang ganjing

Kita selalu menginginkan debut nadi yang memompa kehidupan dari pergelangan tangan sampai paru-paru yang dikotori rokok

Kita selalu berusaha melalui mulut yang berkoar-koar di depan corong bernama keadilan yang pada dua daging lembut menawan itu manis terdengar

Tapi lihatlah yang kita lakukan hanya najis yang mengambang di kali ciliwung yang kelihatan coklat airnya, keruh…

Tapi sadarlah yang kita lakukan hanya perselingkuhan birokrasi yang melemparkan mimpi-mimpi bocah kecil putus sekolah

Tapi tahukah kita dengan senja saja kita tak pernah berdamai dan meletakkan nafas kita ke atas sajadah dengan suci

Kita asyik di jalan, di lapangan, di etalase pertokoan di tempat-tempat yang hanya memperlihatkan nafsu daripada nisfu

Tapi tahukah kita dengan shubuh saja kita tak pernah berdamai dan meletakkan nafas kita ke atas sajadah dengan suci

Kita asyik dengan mimpi-mimpi esok dengan dengkur di ujung malam yang mengasyikkan dan melelapkan

 

Kita hanya menuntut orang yang tak mampu mengemban suara yang kita koarkan pada corong bernama pembaharuan

Sedangkan diri dan nafsu kita tak pernah kita perbaharui ke jalan yang hijau tak berdebu

Setiap musim berlalu berlari pada keangkuhan yang kita sulam dengan benang-benang yang tak akan meretas oleh masa

Janji kita katakan rumus yang tak akan terpecahkan oleh para cendekiawan dan intelek

Sedangkan pada diri kita selalu ingkar janji dan berpaling pada hari yang kemarin

Sementara esok membentang luas pada ruas-ruas yang melilit diri pada mimpi

 

Catet apa yang harus kita catet sekarang sebagai peta di hari esok

Jangan pada dua daging manis yang bradu itu kita katakan yang dapat kita wujudkan

Ambisi boleh kita pahat dalam benak dan hati dan terserah jika kita harus ingkar juga

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler