setelah kau duduk di kursi itu, pemandangan kian kelabu
menurut khabar yang dikicaukan beburung, angin di riuh semakin miring
musim semakin sakit, cuaca dan rupiah pun kian merana
berkeliling di pasar-pasar, ibu-ibu bertemu dengan lonjakan harga yang melayang-layang
dan hati bapak-bapak yang keruh karena merasa dibohongi
mengobati kekecewaannya dengan mengerumuni lapak-lapak penjual batu
dalam pada itu, hari-hari kian kusut, almanak cemas menyimpan ketar-ketir
daun-daun menguning kehausan, dan kami hanya serumpun jerami kering
orang-orang kosong yang tak tahu apa-apa
maka di bawah purnama malam ini, kami hanya akan meminta
semoga paceklik ini takkan kau perpanjang, semoga riuh itu tak membadai
karena sepantik api saja di hari-hari kering begini, tentu kau tahu, esok bakal jadi apa
Batam, 03.04.2015
Komentar
Tulis komentar baru