Skip to Content

BULAN SABIT DI PUNCAK BARELANG.

Foto hermandstk
files/user/2456/bulan_sabit_pucuk_barelang.jpg
bulan_sabit_pucuk_barelang.jpg

(hermandstk/Bayu prahara@gmail.com)

Rabu,12 12 2012.
Malam masih kurang 30 menit,
ini baru permulaan dari ssuatu yg berakhir.

Menunggu pagi datang.
Sang bayu masih enggan merubah arah.
Kenangan masih memeluk erat dalam ingatan..
Menyapa embun turun pembasuh rasa.
Rasa2 cinta,
Rasa2 rindu...

Ini baru permulaan,
menanti fajar di sujud shubuh,
masih berteman bulan sabit kesepian di puncak barelang...
Temaram cahaya nya memandangku suram.

Kucoba untuk menghindar darinya
Namun kakiku semakin enggan
melangkah.

Sang fajar masih bersembunyi
disudut gelap
Menanti jiwaku datang terlelap,
Kupaksa mataku untuk
terus terjaga

Tetapi rasa kantukku
semakin mendera,
ingin melepas penat semalam.

Entah kapan.
Kerinduan pada angin mati ingin membawa langkah kaki yang pulang.

Usia perjalanan ini baru setapak
tumbuh jagung.
aku ingin menunggu saat itu tiba…..
entah dengan siapa gerangan……
karna itulah kebimbanganku pun
merajai hati ini.

Membelenggu kerinduan di fajar sepi.

Maafkan aku hati, Rindu ini tidak
menemukan tepiannya…
Akhirnya rindu ku tak pulang ke hulunya,,

Kerinduan ini tak ada pemiliknya.
Seperti cita dan cinta yg pudar dalam temaram bulan sabit di pucuk Barelang.


Saveto22.
Stk,17022013

Komentar

Foto Beni Guntarman

Indah puisinya....

Indah puisinya...dalam suasana hati gamang, karena rindu tak menemukan tepiannya...Barelang di waktu malam...banyak memberikan inspirasi bagi anak muda di Batam.....Salam kenal dari Batam!

Beni Guntarman

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler