CATATAN HARIAN SEBUAH KAMAR
:terkenang yanto bule dan Irwan gati
Ada masa ketika hari kabut
kau bangkit dari temaram ranjang
berjingkat tigabelas langkah lalu
berbisik pada derit pintu
meninggalkan sajak-sajak dingin
meringkuk kusut memeluk bantal guling
seprai merah jambu
membatu
~sebagai penyaksi
tak sempurna kuhapus jejak.
Hanya sesak meledak-ledak di dada.
Isak~
Tuhan melipat waktu dan ingatku
ketika kembali kau ulang kisah
berpacu dengan uhu burung hantu
tinggalkan ranum hangat kamar
dan gegas membawa debar
meninggalkan sajak-sajak pasi
merintih sepenuh pilu uluhati
mengadu pada adzan subuh.
Mengaduh.
~sebagai penyaksi
sungguh tak mampu kuurai dendam
lelaki yang lari malam
hanya mencatatnya diam-diam
pada sungai airmata dalam~
S.Imaji Bangko 1433 H
Komentar
Tulis komentar baru