Cermin datar pudar dan berdebu
tatapan pias berlalu semu
bayang-bayang jalanan yang terjejaki dalam rimba hati
mengalir laju menuju hulu jiwa
aku tatap mega di senja pada suatu danau
terpukau dengan riak lembut mendekat
Sepoi sang bayu mengantar makna
terlihat berbayang dalam air di pinggir danau
sesungguhnya kau mencintai dirimu dalam diriku
ujar bayangan pada waktu itu
aku tersenyum lembut
menatap bayang-bayang dalam air
karena yang tercermin
cinta sebatas masa kekanakkan
menghilang dalam bantalan lengan
di peraduan malam suram..
kerlap lampu menghias namun padam seketika saat badai datang,
tatapan mulai hampa
tangisan menghantar sambung menyambung
celoteh merpati memberi kabar
kanda mu telah berpulang
Komentar
Tulis komentar baru