Skip to Content

CERMIN

Foto Putra Utama

Aku atau engakukah yang menyimpan ragam pilihan sampai kita senafsu berebut remaja? Dan para penyanjung, berdecak saja dari balik punggungmu.

 

Lalu engkau perkarai jinih dan keruh sambil melempar obat tetes mata ke kilau tubuhku seraya berteriak, “Aku mau mata dara arya, yang akan menggetar lapar mata pesaing bila tingkah mridangam menghasut rentak mata bharatanatyam-ku.”

 

Aku gerai sebahagian rambutmu ke tengah kota musuhmu agar mereka lebih cemas, sisanya, kaugulung ke gunung tempat matamu mengekor diam-diam. “Aku mau baka disetiap upacara selepas musim beku. Tak soal siapa yang dimandat langit sebagai tunggangan: aku atau Li Er.”

 

Akukah Afrodite Akidalia atau engkaukah Hera Argeia dimana binal dan cemburu setia seteru? Dan para penyanjung musti kita imingi cinta, sampai salah satu dari kita keluar sebagai pemenang.

 

Tiba-tiba diadem telah meninggikan harkatmu, dan hidungmu lebih sempurna dari para ratu Ptolemaik itu, dan manik-manik yang menjuntai dari lehermu, menjadikan buah dadamu lebih berumpama.

 

“Sungguh cantik. Takkan malu tubuh ini dibawa diarak. Kedudukan dan nama adalah kehormatan, karena itu tubuh mesti didandan,” ucapmu berlalu. Ah, sebentar lagi kau akan duduk di hadapanku kembali sambil mengutuk.

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler