Impian memiliki negeri yang gemah ripah loh jinawi kini pupus sudah
Pemimpin yang dulu arif, kini telah hilang berpindah
Menjadi codot yang tersungkur dalam kebangkrutan moral
Begitu liar, berkuasa tanpa aral
Terninabobokan gelimang kemewahan
Tanpa peduli jeratan kami yang kian tak tertahan
Codot!
Bersenang-senang dengan puluhan selir dan istri simpanan
Sementara kami kian tenggelam dalam lumpur kemiskinan
Hei, Codot!
Sudah butakah matamu?
Sudah tulikah telingamu?
Tak ingatkah untuk siapa kau duduk di singgasanamu?
Dasar, Codot!
Jeritan kami hanya kau anggap sebagai anekdot;
Yang kau nikmati bersama hak kami yang terus kau sedot
Oh, Codot!
Kami sudah muak dengan bualan yang terus kau umbar hingga kini
Kami sudah tak tahan dengan luka yang kian menggurita ini
Bagi kami kau tak lebih dari codot karbitan
Yang gemar menilap tanpa segan
Tak ada bedanya dengan setan
Dengan Tuhan pun kau berani arogan
Komentar
Tulis komentar baru