Skip to Content

CORONA DALAM PUISI

Foto gussalim

PERSIMPANGAN

 

: ini persimpangan

arah tak bermata panah

ke kiri atau ke kanan

ke atas atau ke bawah

terjepit aku di arus isu

corona, ada dan tiada

 

: di persimpangan

wajah-wajah beku

ada juga bahak pecah

memalu rusuh resah

di setiap sudut arah

tak bermata panah

 

: pada persimpangan

amis darah meletup

benak tak berkatup

sekarat di pojok arah

tak bermata panah

memangkas kefanaan

 

corona masih berserdawa

memampat tenggorokan

jangan hiraukan urakan

deras arus-arus isu

: pengantar kematian

 

Mojokerto, 5 Juli 2020

 

 

PERBINCANGAN WARNA

 

daerahmu berwarna merah

daerahmu berwarna oranye

daerahmu berwarna hijau

daerahmu berwarna kuning

 

perbincangan kian riuh

: mencekam

terkutuk mereka

dikurung waktu

: diam mendekam

 

desah bisikan-bisikan kian hidup

menjadi desis ular-ular berbisa

merayapi tepian-tepian rasa

kebimbangan mengalir

menuju sendang nalar  

yang kian beku

dibelit warna

: mati!

 

Mojokerto, 8 Juli 2020

 

 

KATAMU!

 

: virus corona tidak ada, katamu

sementara nyawa kian merana

kau lewat lorong yang mana

hingga beraroma pengar nafasmu

 

: virus corona tidak ada, katamu

suaramu parau memburai lelah

kekhawatiranmu telah jenuh

kini berubah menjadi keluh

 

: virus corona tak ada, katamu

jalan-jalan telah buntu

tawa hanya seringai sembilu

dan kata-kata kini lelatu

 

bukan tayangan di layar mimpi

atau hanya rebak isu-isu busuk

seperti yang kaukira selama ini

:pada corona kenapa katakluk

 

Mojokerto, 9 Juli 2020

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler