Dengan cintanya matahari memandangi bumi dan menyapanya dengan cahaya
Kucoba untuk bertanya kepada sang matahari
Wahai sang surya : ada apa gerangan dirimu?
Sang surya pun menjawab: aku kurang enak badan?
Aku pun kembali bertanya: Mengapa engkau menyapa kami dengan sapaan yang begitu mencengkram?
Lantas Sang surya pun menjawab: renungkanlah . . . wahai manusia
mengapa aku menyapa kalian dengan seperti ini? Karena kalian telah menyakitiku
dengan membiaskan kembali cahaya yang telah kuberikan
dengan menggunduli gedung pencakar langitku
akupun mengambil airku. . .
lalu kucoba bertanya kepada dia mengapa engkau mencari hunian baru padahal tempatmu sudah disediakan?
airpun menjawab : tempatku telah diambil oleh manusia-manusia yang serakah
aku capek berhimpit-himpitan dengan kerabatku sehingga aku mencari hunian yang baru
kucoba mengadu kepada langit
namun langit hanya bisa menangis meraung-raung dengan desiran angin mendengar semua itu.
Bulukumba . . Februari 2013
Komentar
Tulis komentar baru