DALAM BAYANG MASA LALU
Sekelebat bayang menuntun langkahku untuk kembali
Menyusun sketsa masa lalu dalam untaian warna merah jingga
Itu pula makna yang kutangkap ketika sesuatu yang kau sebut cinta
Bertumbuh dalam rupa pohon merindang tempatku hendak bernaung
Perlahan-lahan aku merasa nyaman dan utuh karena engkau
Dekat dalam jarak tak bersekat. Menguntai cerita ini aduhai
Betapa ingin aku menjadi seseorang yang bersemayam dalam ilusi
Tanpa kau sentuh tapi kau merasa berdebar karena telah kau ciptakan
Rupaku dalam cerita tak bercacat. Di sekitar yang dekat kudengar
Alunan namaku kau ucap penuh gairah. Kemenyerahan meringkusku
Menggigilkan akalku tanpa kau tahu. Air mata yang mengalir
Menyadarkan aku bahwa kita tidak sedang bermipi berenang mencapai tepi
Napas yang tersaruk. Pikiran kalut. Tanpa kata kita bersitatap
Saling menjajaki sejauh ingin menjadi satu dalam keutuhan
Tetapi tidak. Kelindan itu kau biarkan terurai dari simpul
Menjauh menabur kisah pada angin, awan dan matahari
Ah, masa lalu sekelebat itu menjelma mencipta luka
Menakik hati berdarah-darah. Aku merasa pedih
Dalam jedah yang kubuat bisu aku tergugu. Kelu menelan kenangan
Kehilangan tanpa ingin menjadi gila
Komentar
Tulis komentar baru