Skip to Content

Dalam Hujan Aku Mengenang

Foto Mega Dini Sari

Di, hujan datang lagi. Nopember tahun ini hujan begitu rajin datang dan pergi. Ia selalu tahu saat-saat aku sendiri dan merasa sepi. Ia datang seperti ingin menemani. Menjadi teman berbincang dengan bahasa sunyi.

Hujan itu seperti kamu, Di. Selalu tenang mendengar celotehku yang panjang. Pendengar setia yang siap menampung segala cerita. Membuatku betah berlama-lama memandang hujan meski dinginnya membuat gigil menyapa.

Kau ingat, Di? Saat kita berdua terjebak hujan menuju rumah. Kita terus melangkah tak pedulikan hujan yang semakin deras dan basah. Sepanjang perjalanan kita bercerita tentang apa saja. Sesekali kau bercanda hingga membuatku tak berhenti tersenyum dan tertawa. 

Setiba di depan rumah, kau menatapku dalam sambil berkata: "Hari ini akan kita ingat serupa kenang". Ya, kenang yang selalu mencipta hujan yang menggenang di sudut mata yang kelam. Dalam hujan aku mengenang. Sebab kini aku hanya mampu memutar ulang memori dalam samar ingatan.

Kau tahu, Di? Saat hujan bertandang, aku merasa kau yang datang. Datang dengan seikat senyuman dan tatapan teduh yang selalu kurindukan. 

Di, bagiku hujan adalah kenangan. Kenangan yang lekat dalam ingatan. Hadirnya selalu kunantikan. Sinar mentari yang berkilauan atau bintang yang berkelip menawan takkan pernah mampu menggantikan rintiknya yang tenang. Entah sampai kapan.

 

Medan, 9 Nopember 2018

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler